“Deg-degan, ya,†ungkapnya saat ditemui usai tampil pada Upacara Penurunan Bendera Merah Putih, Kamis (17/8/2017).
Â
Kehadiran Presiden Joko Widodo memang salah satu yang paling ditunggu-tunggu oleh tim Locomotive. Ketua Locomotive, Angga, mengaku awalnya tidak menyadari kehadiran Presiden di tengah penampilannya. Saat diberi tahu salah satu temannya usai penampilan berakhir, dia terkejut senang. Dia pun berharap bisa bertemu langsung dengan beliau.
Â
“Siapa tahu dikasih sepeda, kan. Kayak yang di TV-TV. Padahal udah nginget-nginget nama-nama ikan,†tuturnya diikuti tawa.
Â
Tim Locomotive memang baru saja memenangkan ajang kejuaraan marching band paling bergengsi di tingkat nasional, Grand Prix Marching Band (GPMB) pada tahun lalu. Namun, sama seperti Agung dan Angga, Dea mengatakan, untuk bisa unjuk gigi di Istana Merdeka, sekaligus di hadapan Presiden, merupakan kebanggaan tersendiri bagi mereka. Apalagi bertepatan dengan perayaan kemerdekaan yang ke-72 Republik Indonesia. Penampilannya bersama tim Locomotive pun disebutnya sebagai salah satu bentuk penyemangat bagi remaja seusianya untuk ikut aktif mengharumkan nama Indonesia.
Â
“Semangat. Apalagi kan Indonesia sekarang lagi butuh pemudanya buat aktif,†ujar gadis berusia 16 tahun itu di kesempatan yang sama.
Â
Hal serupa juga diungkapkan Agung. Dia mengharapkan lebih banyak pemuda Indonesia yang menyalurkan hobinya ke hal-hal yang positif dan produktif, terutama bagi Indonesia. Sebab, menurutnya, pada perayaan kemerdekaan yang ke-72 ini, Indonesia belum sepenuhnya pantas disebut merdeka.
Â
“Belum sama dengan apa yang dirasakan,†akunya.
Â
Kerja Bersama di Bidang Kesenian
Â
Locomotive merupakan pasukan marching band yang dinaungi oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Bandung dan didirikan sebagai wadah penyaluran minat dan bakat seni untuk karyawan dan penduduk sekitarnya, terutama di bidang marching band. Saat ini, pasukan tersebut memiliki total 140 anggota yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa, termasuk karyawan PT KAI (Persero), karyawan swasta, dan umum.
Â
Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) PT KAI (Persero), sekaligus Ketua Pimpinan Locomotive, Nathan M. Siahaan mengatakan, Locomotive diundang langsung oleh Kementerian Sekretariat Negara usai menjadi pemenang GPMB tahun lalu. Penampilan perdana mereka di halaman Istana Merdeka pada 17 Agustus kemarin pun hanya membutuhkan waktu persiapan sekitar tiga minggu.
Â
“Kita latihan rutin Rabu, Kamis, Minggu. Rabu dan Kamis, kita mulai latihan dari jam 4 sore sampai 9 malem. Minggu, kita latihan dari jam 9 sampai 5 sore,†jelas Nathan .
Â
Tampil di hadapan Presiden dan seluruh jajaran pentingnya dalam rangka perayaan kemerdekaan Republik Indonesia pun diakuinya sebagai suatu kehormatan sekaligus kesempatan berharga bagi segenap tim Locomotive. Menurutnya, tidak mudah untuk mendapat kesempatan tampil dalam bidang kesenian di Istana Kepresidenan, terutama bagi marching band Indonesia.
Â
Untuk itu, perayaan HUT Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia ini pun dianggap memiliki makna tersendiri bagi tim Locomotive. Bertepatan dengan tema “Indonesia Kerja Bersamaâ€, Nathan mengatakan, partisipasi Locomotive dalam memeriahkan perayaan ini disebut merupakan salah satu bentuk kerja sama mereka dalam bidang kesenian di Indonesia.
Â
“Untuk HUT RI 72 ini adalah Indonesia kerja bersama. Salah satunya adalah bidang kesenian. Bidang kesenian ini ya marching band Locomotive bisa berpartisipasi,†pungkasnya.
Â
Dengan adanya ruang kesenian dalam perayaan kemerdekaan Indonesia ke-72 seperti ini, penampilan Locomotive pun diharapkan dapat memberikan motivasi dan sumbangsih besar untuk bidang kesenian, terutama bagi marching band Indonesia. (ANM-Humas Kemensetneg)
Â