Dewasa ini, pendidikan mengalami transisi eskalasi yang luar biasa. Pemerintah dengan berbagai strategi edukasi terbaru, berupaya mendukung proses belajar mahasiswa agar tidak lagi dibatasi oleh ruang kelas dan papan tulis. Mahasiswa diinginkan melihat dunia pendidikan lebih luas lagi, sehingga terciptalah sistem pendidikan yang merdeka. Saya Prayogi Putra Deluhula, merasakan langsung pembaharuan dari peta kurikulum ini. Saya adalah seorang mahasiswa yang tumbuh dan besar di pelosok utara Sulawesi, Provinsi Gorontalo. Syukur tiada hingga, Februari tahun 2023 ini saya terpilih menjadi bagian dari mahasiswa magang Humas Kementerian Sekretariat Negara RI. Perasaan bersyukur itu bertambah, ketika mengetahui bahwa saya adalah orang pertama dari kampus Universitas Sam Ratulangi Manado yang diberi kesempatan untuk magang di Kemensetneg RI.
Menjadi bagian luar biasa dari Kemensetneg RI, adalah pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan. Dimulai dari perjuangan mendaftar hingga proses lulus dan bekerja di dalam lingkungan RI 1 itu, semuanya terasa berkesan. Pertama kali mengetahui tentang program internship Kemensetneg RI ini, bermula dari informasi salah seorang teman Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Malang, yang juga berasal dari Gorontalo. Merasa tertarik, saya mencoba menggali informasi lebih detail, apakah ada bagian yang sesuai dengan background keilmuan saya. Akhirnya saya menemukan Pokja Monalisa (Monitoring dan Analisis Media) yang tepat dengan latar belakang saya yakni, Ilmu Politik. Hal ini dikarenakan, bagian ini berfokus mempelajari isu pemberitaan media serta kebijakan publik yang relevan. Sehingga kemampuan mengolah dan menganalisis data isu pemberitaan media politik sangat diperlukan. Semakin menambah rasa semangat dan optimis diri untuk mendaftar.
Hari pendaftaran itu tiba, proses seleksi magang dimulai dari seleksi administrasi, segala berkas terkait diunggah ke halaman website https://olimpus.setneg.go.id. Beberapa hari setelahnya, saya dihubungi lulus seleksi administrasi dan lanjut ke tahap seleksi wawancara. Tetapi sebelum ke tahap interview, kami peserta diberikan tugas untuk menganalisis salah satu topik nasional untuk dianalisis. Saya memilih topik “Perppu Cipta Kerja” yang waktu itu sangat ramai diperbincangkan. Tulisan tentang Perppu Cipta Kerja ini sebetulnya saya pernah tulis di salah satu kanal media Indonesia, kedekatan saya dengan literasi membuat saya lekat dengan tulisan, hingga menulis beberapa buku politik. Setelah rangkaian tes selesai, selanjutnya adalah seleksi interview yang berjalan sangat lancar. Sehingga hari pengumuman itu datang, saya resmi terpilih menjadi bagian peserta magang Humas Kementerian Sekretariat Negara RI.
Saya tergabung di Pokja Monalisa (Monitoring dan Analisis Media) bersama mahasiswa hebat lainnya. Ada mahasiswa Hubungan Internasional UGM asal Kalimantan, Amira Hasna. Juga mahasiswa Studi Pembangunan ITS kelahiran Surabaya, Silma Yosihra. Selain itu, ada mahasiswa Administrasi Publik Unsoed asal Tegal, Laely Arifah. Terakhir, mahasiswa Ilmu Politik UKI yang berdomisili di Jakarta Timur, Tiur Paulinawati. Dengan disiplin ilmu yang berbeda, asal daerah yang berbeda, membuat keragaman semakin indah terlihat. Di Monalisa, kita bertugas untuk melaksanakan monitoring dan analisis media terkait kegiatan Presiden, Wakil Presiden, dan tentunya terhadap Kementerian Sekretariat Negara. Dalam memantau informasi mengenai kegiatan-kegiatan lembaga tersebut, kita berkonsentrasi pada media cetak seperti koran dan kanal berita online. Setelah menemukan informasi yang dibutuhkan, kita membuat laporan harian untuk menganalisis perkembangan isu terutama yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah untuk mengetahui apakah isu-isu tersebut menimbulkan polemik atau dampak yang signifikan terhadap masyarakat.
Lebih luas lagi, kita juga mengembangkan tematik dan brief informasi sesuai dengan isu-isu strategis yang berkembang dan on demand. Hal yang spesial dari periode magang ini, kita dipertemukan dengan agenda internasional yakni KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT. Peserta magang dapat merasakan langsung bagaimana Kemensetneg RI mempersiapkan kegiatan multilateral ini. Dari Jakarta, kita terintegrasi langsung dengan tim yang di Labuan Bajo. Hampir 2 pekan penuh, kami mempersiapkan brief tentang perhelatan kawasan Asia Tenggara ini, sungguh pengalaman yang luar biasa. Tergabung di Pokja Monalisa ini, membuat saya merasa selalu update tentang perkembangan isu politik di Indonesia. Tiap hari disuguhkan dengan berbagai kebijakan pemerintah, membuat pemahaman politik saya lebih terasah. Tidak sebatas lingkup pemantauan dan analisis, kami juga sering diminta untuk mengisi kebutuhan Humas Kemensetneg RI. Seperti menulis artikel, mengikuti konferensi pers, menjadi MC di acara kunjungan kampus, dan masif bekerja sama dengan humas di lembaga negara lainnya.
Menjadi bagian luar biasa dari Kemensetneg RI memberikan kesan yang tidak terlupakan. Terima kasih Humas Kemensetneg RI telah memberi kesempatan bagi kami, agar bisa belajar dan bertumbuh. Dari saya, mahasiswa pelosok nusantara, untuk kalian semua yang ingin berjuang. Ayo merdeka untuk belajar. (PDD)