Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menuturkan bahwa banyak sekali masyarakat yang ingin mewakafkan sebagian hartanya, namun tidak tersedia instrumen yang dapat memfasilitasi keinginan tersebut. Oleh sebab itu, Wapres meminta agar Badan Wakaf Indonesia (BWI) lebih profesional dan kreatif dalam menggalang dan mengelola harta wakaf dengan visi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan skala ekonomi umat.
“Banyak [orang] berpikir bahwa wakaf harus dalam jumlah yang besar, padahal jika instrumen wakaf uang dapat dioptimalkan, maka siapapun dapat berwakaf dan hasilnya dapat menjadi investasi umat yang sangat besar,” ungkap Wapres saat meluncurkan Gerakan Wakaf Indonesia (GERAKIN) secara virtual di Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/9/2020).
Selanjutnya, tambah Wapres, apabila instrumen wakaf telah terpenuhi maka langkah berikutnya adalah penekanan pada pengelolaan dana secara profesional dan produktif.
“Sistem Informasi Wakaf Kementerian Agama RI tahun 2019 menunjukan bahwa pengelolaan wakaf, yang sebagian besar terdiri dari aset tidak bergerak, belum banyak diarahkan untuk kegiatan produktif,” paparnya.
Oleh karena itu, Wapres meminta BWI selaku nazhir (badan pengelola wakaf) agar melakukan pengelolaan harta-harta wakaf secara produktif melalui investasi di berbagai sektor seperti properti, perkebunan, manufaktur, rumah sakit, dan sebagainya. Sebab, manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Hasil dari investasi ini akan digunakan untuk kegiatan-kegiatan sesuai dengan peruntukan harta wakaf, yakni pemenuhan sarana dan prasarana ibadah dan aktivitas sosial seperti pendidikan, kesehatan dan penanggulangan kemiskinan, peningakatan ekonomi umat, maupun peningkatan peradaban umat,” terangnya.
Selain itu, ia juga meminta agar BWI terus melakukan inovasi dalam pengumpulan dan pemanfaatan wakaf.
“Saya mengharapkan Badan Wakaf Indonesia terus melakukan inovasi dari sisi pengumpulan maupun pemanfaatan wakaf,” pintanya.
Salah satu contoh inovasi pemanfaatan wakaf yang dapat dilakukan BWI, menurut Wapres, adalah kerjasama dengan dunia usaha.
“Kerjasama dengan dunia usaha, pengembangan UMKM, adalah beberapa contoh yang bisa dilakukan,” ujarnya.
Di samping itu, seiring perkembangan transformasi digital, Wapres juga meminta agar pengelolaan dan pelaporan wakaf dapat memanfaatkan platform digital.
“Hal ini bertujuan untuk mendorong transparansi pengelolaan wakaf dan meningkatkan kredibilitas pengelola wakaf,” tutur Wapres.
Harapan besar Wapres, pengelolaan wakaf dengan lebih profesional dan kreatif akan meningkatkan indeks literasi wakaf sekaligus meningkatkan kompetensi para nazhir, sehingga mampu mengelola aset wakaf secara profesional dan produktif, tetapi tetap patuh terhadap regulasi dan prinsip-prinsip utama wakaf.
“Tidak lupa untuk memperkuat sinergi dengan pengelola zakat dan lembaga keuangan syariah lainnya” pungkasnya. (RN, KIP-Setwapres)