Sebagai agenda prioritas berinovasi di tingkat kementerian, Senin (12/7), Menteri Sekretaris Negara meresmikan peluncuran Setneg X secara daring (dalam jaringan). Setneg X merupakan program penguatan dan perluasan inovasi untuk mendorong karakter organisasi yang inovatif. Selain itu, program ini mewadahi para inovator lintas unit untuk mewujudkan proses kerja yang lebih sederhana, cepat, dan andal melalui berbagai solusi inovasi. Setneg X dikelola secara kolaboratif oleh Tim Setneg Akselerasi Inovasi (Setneg AI) dengan melibatkan berbagai pihak.
Dalam launching Setneg X, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyampaikan pesan penting tentang Arah Inovasi Setneg Masa Depan. Setneg harus bekerja cerdas sehingga mendapatkan hasil lebih memuaskan dan lebih akurat tanpa kesalahan. Cara kerjanya juga harus lebih mudah, lebih murah, serta efisien melalui proses inovasi.
“Kita harus berinovasi mengembangkan cara-cara baru yang menghasilkan hasil lebih baik dengan cara yang lebih mudah. Organisasi berkepentingan terhadap inovasi, jadi kementerian berkepentingan terhadap munculnya banyak inovasi. Tetapi, saya juga ingin tegaskan bahwa kita para individu yang bekerja di kementerian ini juga membutuhkan inovasi. Karena individu akan diringankan pekerjaannya,” ujar Pratikno.
Di tengah pandemi yang telah setahun lebih melanda, Mensesneg menyampaikan keharusan untuk bekerja lebih produktif meski dari rumah atau di mana saja. Individu juga bisa lebih bahagia menghasilkan karya dengan inovasi. Dengan inovasi, Pratikno mengajak warga Kemensetneg bereksperimen akan cara-cara baru dan menemukan solusi atas berbagai tantangan. Ini dilakukan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru, seperti automasi dengan artificial intelligence (AI) dan penggunaan big data analytics.
Oleh karena itulah, Pratikno meminta ASN Kemensetneg untuk meningkatkan budaya inovasi dan yang lebih penting lagi membangun ekosistem inovasi berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya inovasi sebagai tanggung jawab individu dan kelompok individu, juga tanggung jawab institusi. Setiap upaya berinovasi harus didukung, harus difasilitasi, harus diberikan infrastruktur dan anggaran yang memadai, bahkan penghargaan.
“Kita telah kembangkan web yang khusus sebagai platform inovasi. Kita juga akan memfasilitasi dan mendukung lalu lintas inovasi ini. Jadi, Bapak Ibu sekalian, sekali lagi Saudara-saudara, terutama generasi muda ini harus difasilitasi oleh seniornya untuk terus mengembangkan inovasi. Bereksperimen mencari cara-cara baru, melahirkan cara-cara yang lebih inovatif. Juga melahirkan cara yang lebih mudah, lebih murah, lebih ringan, singkat dengan hasil yang lebih maksimal. Di sisi lain, saya bersama-sama dengan Pejabat Eselon I dan II bertanggung jawab untuk mendukung ekosistem inovasi,” pungkas Mensesneg.
Setneg X menyediakan ruang untuk menyampaikan kreativitas secara bebas. Dalam sesi bincang santai dengan Tim Setneg AI, Analis SDM Aparatur Ahli Madya, Noviyanti; Analis Kebijakan Muda, Ayodha Pramudita; dan Pranata Komputer Ahli Muda, Arief Karfianto, menjelaskan tentang empat pilar Setneg X bagi para calon inovator Kemensetneg. Mereka akan dibekali pengetahuan fundamental berinovasi, pengalaman inkubasi inovasi secara kolaboratif, memperkaya jejaring komunitas inovasi, dan yang terpenting pemberian benefit menarik bagi para innovation champion.
Dilatarbelakangi era perubahan yang kini sangat cepat terjadi, salah satu faktor yang membuat organisasi tetap relevan dan tumbuh maka harus dilakukan inovasi. “Saya yakin banyak sekali ide kreatif dan inovatif dari pejabat dan pegawai di Kemensetneg. Kadang kita bingung, apa yang harus dilakukan untuk membuat segala sesuatunya harus lebih baik. Hal-hal inilah yang ingin difasilitasi Setneg X. Kita tidak saja menginkubasi ide para calon inovator tapi kita akselerasikan ide tersebut. Pada akhirnya, mudah-mudahan bisa diterapkan dan bermanfaat. Bukan saja untuk kita pegawai Kemensetneg dapat bekerja lebih cepat, tapi juga bagi masyarakat yang bisa menikmati hasil manfaatnya,” kata Yodha.
Empat pilar yang mendasari kebebasan berkreativitas dipaparkan dalam bincang santai tersebut. Pertama, Inno Community yakni sekelompok orang dengan hobi atau bidang keahlian yang sama berdiskusi tentang inovasi bagaimana membuat perubahan. Kedua, Inno Web yang berfungsi sebagai platform untuk memfasilitasi kolaborasi digital dan berbagi informasi tentang inovasi. Ketiga, Inno Dojo yaitu tempat di mana inovasi dirumuskan, dirancang, dikembangkan, dan direalisasikan serta tempat untuk mengembangkan kompetensi. Keempat, Inno Program yang berfungsi sebagai platform untuk memberdayakan para inovator melalui peningkatan keterampilan, sumber daya, dan fasilitas.
Pada peluncuran Setneg X yang diikuti ratusan insan Kemensetneg ini juga disajikan Podcast “Why Wait to Innovate?” oleh CEO Amoeba Telkom, Fauzan Feisal. Ia membagikan pengalamannya dalam berinovasi dan memberikan dukungannya untuk Setneg X untuk segera memulai program-program inovatifnya.
Bagi ASN Kemensetneg yang ingin bergabung dalam Setneg X, dapat mengikuti melakukan registrasi di website www.inovasi.setneg.go.id. (DEW/YLI/SRN-Humas Kemensetneg)