Dukung Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan IKN, Mensesneg Berikan Arahan kepada Tim Transisi
Diadakan di Ruang Rapat Gedung Utama Lantai 3, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Senin (9/5), Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, memberikan arahan kepada Tim Transisi Pendukung Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Tim Transisi dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Sekretaris Negara (Kepmensesneg) Nomor 105 Tahun 2022, yang bertujuan untuk mendukung kelancaran dan percepatan persiapan, pembangunan, dan pemindahan IKN.
Dalam arahannya Pratikno menyampaikan bahwa Tim harus bekerja keras untuk membangun sistem baru. Ibaratnya, IKN seperti Indonesia X, eksperimennya Indonesia dan role model di segala bidang.
“Jadi, Bapak Presiden berkali-kali menyampaikan bahwa IKN bukan semata-mata sebuah ibu kota tetapi ini adalah sebuah kota metropolitan baru, sekaligus menjadi ibu kota ekonomi, ibu kota ilmu pengetahuan dan teknologi, ibu kota keuangan kawasan bukan hanya Indonesia,” kata Mensesneg.
Tugas Tim Transisi sangatlah berat. Pratikno menegaskan bahwa momentum pembangunan dan pemindahan IKN harus berhasil karena belum tentu akan terulang dalam beberapa abad ke depan. “Jadi, mohon bantuan bapak, ibu, semuannya untuk mendukung kerja-kerjanya Pak Bambang dan Pak Dhony, dari segala sektor yang menjadi tanggung jawab bapak, ibu sekalian,” ujar Mensesneg.
Sebagai Ketua Tim Transisi sekaligus Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono mengapresiasi Kepmensesneg yang dikeluarkan 28 April 2022 lalu. Keputusan tersebut menjadi dasar untuk bekerja bersama-sama secara lebih terkoordinasi dan juga tersinergi sehingga dapat dicapai target-target yang sudah dicanangkan.
Bambang menjelaskan bahwa dalam pembangunan IKN ini perlu 4K (koordinasi, konsolidasi, kolaborasi, dan komunikasi). Pertama, koordinasi adalah meleburnya berbagai tim dari kementerian/Lembaga. Kedua yaitu konsolidasi perencanaan program yang akan menjadi kunci sukses dalam pelaksanaan pembangunan IKN ke depan. Selanjutnya adalah kolaborasi. Bambang menerangkan tidak hanya dari kementerian/lembaga, kolaborasi juga dilakukan dengan elemen stakeholders (swasta dan masyarakat). Terakhir adalah komunikasi secara internal dan eksternal Tim Transisi sehingga dapat meluruskan informasi tidak baik terkait IKN guna membangun kepercayaan publik.
Mengakhiri penjelasannya Bambang menekankan target kerja di bulan Mei ini yang akan fokus pada perencanaan dokumen yang akan kita buat sebagai one preference, sehingga satu dokumen ini akan menjadi acuan dalam melangkah ke depan. Kita bisa melihat berbagai Infrastructure fisik, nonfisik, sosial, dan juga software, hardware, dan greenware akan menjadi satu kesatuan.
Sementara, Wakil Ketua Tim Transisi, Dhony Rahajoe memandang IKN Nusantara sebagai “mimpi bersama” dari semua elemen masyarakat di mana nantinya IKN menjadi kota paling membahagiakan bagi warganya dan mampu mengakomodir keberagaman, kota yang paling baik untuk bisnis dan kota tujuan ekspansi bisnis tingkat dunia di Indonesia. Dengan kelompok-kelompok bidang yang ada dalam Tim Transisi, Dhony berharap tujuan dari “mimpi besar” akan IKN akan terwujud.
Di akhir pertemuan, Tim Penasihat menyampaikan dukungan sepenuhnya atas arahan Presiden dan cita-cita bangsa Indonesia untuk memiliki ibu kota baru berkelas dunia, ramah lingkungan, smart, dengan mengkombinasikan nilai-nilai kekinian/kemajuan teknologi dan budaya sebagai ciri khas Ibu Kota Nusantara. (Humas Kemensetneg)