Gandeng UAJY, Kemensetneg Diseminasikan Keketuaan Indonesia pada KTT ASEAN 2023

 
bagikan berita ke :

Selasa, 07 Maret 2023
Di baca 816 kali

Biro Hubungan Masyarakat (Humas), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menggelar Setneg Mantul Goes to Campus di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) bertajuk “Peran Strategis Keketuaan Indonesia pada KTT ASEAN 2023 dalam Kerangka Kerja Sama ASEAN”. Diskusi diadakan di Ruang Diskusi Kampus 2, Gedung Santo Thomas Aquinas, Senin (6/3).


Sukses dalam presidensi G20 tahun lalu, Indonesia kembali menjalankan penyelenggaan KTT ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) 2023. Kemensetneg melalui program Setneg Mantul Goes to Campus bertujuan meningkatkan keterlibatan (engagement) para pemangku kepentingan dan masyarakat umum dalam mendukung event internasional Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, salah satunya dengan memaksimalkan peran Sivitas Akademika dalam mendiseminasikan informasi terkait ASEAN.


Kepala Biro Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto menjelaskan bahwa kini setiap orang bisa menjadi Citizen Journalist termasuk mahasiswa yang dapat menyebarluaskan informasi positif.


“Ini komitmen kami mendukung generasi muda menyongsong Indonesia Maju 2045. Topik tentang ASEAN dipilih karena Kemensetneg ingin meningkatkan awareness dari publik, dalam hal ini generasi Z, teman-teman mahasiswa untuk membumikan narasi terkait ASEAN dan kemanfaatannya dan ini penting untuk membangun partisipasi bermakna dan optimisme publik,” kata Eddy.


Pupung Arifin sebagai Wakil Rektor 3, Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama, UAJY, berterima kasih atas berbagai kolaborasi yang telah dilakukan Kemensetneg dengan UAJY dan mengapresiasi kehadiran Tim Humas Kemensetneg yang berkunjung.




“Kami berharap dengan hadirnya Kemensetneg menjadi salah satu ruang diskusi yang berharga karena bisa mendengar langsung dari pihak pertama yang selama ini mendukung kerja Presiden dan Wakil Presiden, dan Kemensetneg. Semoga diskusi ini berjalan lancar dan bermanfaat menambah pengetahuan mahasiswa,” ujar Pupung.


Diskusi yang diikuti para mahasiswa dari berbagai program studi (prodi) ini, meghadirkan Ketua Prodi S1 Ilmu Komunikasi, UAJY, Ranggabumi Nuswatoro; Direktur Informasi dan Media, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Hartyo Harkomoyo, dan Direktur Eksekutif ASEAN Studies Center, UGM, Dafri Agussalim.


Berkesempatan mengawali paparan melalui Zoom Meeting, Hartyo menerangkan Tim Kemenlu melakukan survei mengenai isu ASEAN yang banyak dibicarakan publik yaitu beberapa topik umum di Asia Tenggara, topik khusus tentang ASEAN, dan penggunaan media sosial Twitter sebagai platform dominan.


Berdasarkan survei media monitoring tersebut, Hartyo menyampaikan dua hal untuk direkomendasikan. “Engagement publik perlu ditingkatkan dengan bagaimana menjadikan isu ASEAN bisa jadi top of mind di benak kita. Kedua, bagaimana kita menyusun strategi komunikasi yang inklusif yang bisa merangkul semua kalangan termasuk sivitas akademika di perguruan tinggi se-Indonesia,” ucap Hartyo.


Menindaklanjuti rekomendasi tersebut, Kemenlu menarasikan Keketuaan Indonesia di ASEAN dijalankan di tengah situasi dunia yang menghadapi berbagai tantangan. Di tengan kondisi tersebut, diperlukan cara pandang positif, kerja sama, dan optimisme tinggi. Hartyo menekankan, cara pandang seperti itulah yang digunakan Indonesia dalam menjalankan Keketuan di ASEAN 2023.


“Indonesia merumuskan makna ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, agar ASEAN tetap menjadi barometer kerja sama yang dapat berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan krsejahteraan kawasan dan dunia,” jelas Hartyo.


Melanjutkan paparan berikutnya, Ranggabumi Nuswantoro selaku Ketua Prodi S1 Ilmu Komunikasi, UAJY, menerangkan analisis ringan tentang ASEAN yaitu membumikan isu elitis dan menarasikan komunikasi yang lebih dekat dengan realitas di publik; menggaungkan narasi tunggal “Sukseskan ASEAN 2023”; menggunakan figur publik untuk booster isu dan perbincangan publik; setya perlunya dilakukan sinkronisasi dengan agenda besar Pemilu 2024.


Sebagai pemateri terakhir, Dafri Agussalim sebagai Direktur Eksekutif ASEAN Studies Center, Universitas Gadjah Mada menilai Keketuaan Indonesia di ASEAN memiliki tantangan dan peluang antar Negara Anggota ASEAN. “Indonesia dan ASEAN masih memiliki peluang untuk dapat menjaga dan meningkatkan soliditas, kekompakan dan solidaritas sesama negara anggota ASEAN demi terwujudnya tujuan dan cita-cita pembentukan ASEAN,” pungkas Dafri.





Diskusi berlangsung menarik. Dihadiri para mahasiswa dari berbagai program studi, sesi tanya jawab melengkapi informasi yang menjawab keingintahuan mahasiswa UAJY tentang Keketuaan Indonesia pada KTT ASEAN tahun ini. (DEW/YLI- Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           0