Kamis (7/4), Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) didukung Bank Syariah Indonesia mengadakan Ceramah Keagamaan Islam bertema “Menggapai Keberkahan Ramadan” oleh Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin. Kajian kedua pada bulan Ramadan 1443 H ini bertujuan sebagai pembinaan kerohanian bagi pejabat dan pegawai di lingkungan Kemensetneg yang beragama Islam.
Bertempat di Lobi Gedung I, Lantai 1, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Kepala Biro SDM, Agussalim menyampaikan, “Mudah-mudahan kita bisa mengambil ilmu yeng bermanfaat siang hari ini. Insya Allah kehadiran kita hari ini untuk menuntut ilmu, mendengarkan ceramah, dan mengisi bulan Ramadan yang waktunya masih cukup untuk melakukan ibadah-ibadah kita”. Agussalim juga berharap pegawai muslim di Kemensetneg tetap semangat dalam mengoptimalkan ibadah Ramadan.
Bulan Suci Ramadan adalah bulan yang mulia dan begitu berkah. Didin menerangkan Allah SWT akan mengabulkan doa umat Islam yang berpuasa. Menggapai keberkahan Ramadan harus menjadi cita-cita umat yang beriman seperti tertuang dalam surat Al-Baqarah (183). Dengan ketakwaan dan keyakinan maka umat Islam akan optimis menjalankan hidup. “Tujuan dari ibadah saum ini digambarkan oleh Allah SWT secara singkat (dalam Alquran) adalah agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa. Takwa merupakan orang yang memiliki kesalehan individual dan sosial. Menggapai keberkahan Ramadan adalah meningkatkan kualitas kesalehan individual dan kesalehan sosial,” ujar Didin.
Banyak hal yang dapat dirasakan saat ibadah Ramadan, antara lain bagaimana Islam mengajarkan untuk sabar, ulet, tahan uji, dan terus menerus hidup dalam kebaikan walau mendapatkan ujian. Didin menjelaskan hidup dengan cobaan bisa dilalui dengan ilmu yang diamalkan secara ikhlas serta beribadah hanya untuk Allah SWT. Islam mengajarkan tentang keihklasan dan semua amal perbuatan yang dilakukan manusia adalah untuk dirinya kecuali berpuasa karena puasa adalah ibadah yang berhubungan langsung dengan Allah SWT.
Berpuasa juga melatih implementasi janji manusia kepada Allah SWT dan itu merupakan esensi dari kebahagiaan sehingga tidak akan berputus asa dalam menghadapi persoalan hidup. Didin mengingatkan jamaah yang hadir untuk selalu sabar dan yakin akan ada jalan keluar dari setiap masalah. “Sesungguhnya bersama kesulitan akan ada kemudahan. Pada surat itu (Al-Insyirah) dijelaskan bahwa setiap satu persoalan maka dengan sabar dan optimis kelak ada jalan keluar. Betapapun berat masalah yang dihadapi, janganlah berputus asa menggapai rahmat Allah SWT,” kata Didin.
Didin menyampaikan, keberkahan dapat tertanam dalam diri sebagai muslim, masyarakat, dan bangsa yakni dengan optimisme dan keyakinan. Keberkahan juga harus dilakukan secara istiqomah (konsisten) dengan menjaga habluminallah (hubungan dengan Allah SWT) dan habluminannas (hubungan dengan manusia). Kemudian, keberkahan bisa diraih dengan sodaqoh (sedekah) dan harta tidak akan berkurang dengan bersedekah.
“Jadi, bagaimana menggapai keberkahan di bulan Ramadan intinya yaitu dengan menjaga hubungan kita dengan Allah SWT, dengan ibadah-ibadah yang berkualitas baik sosial maupun ritual. Insya Allah ini akan membawa keberkahan dalam hidup kita,” pungkas Didin mengakhiri ceramah kali ini. (DEW/IAA/SRN-Humas Kemensetneg)