Kementerian Sekretariat Negara kembali mengadakan Workshop Pengelolaan Media Sosial “Social Media Campaign for G20” sesi ketiga sebagai bentuk persiapan Presidensi G20 secara virtual pada Rabu (6/4).
Sesi ketiga yang berkolaborasi dengan Meta Indonesia ini menjadi rangkaian workshop dalam menggaungkan Presidensi G20 melalui Pranata Humas Lembaga Kepresidenan untuk membahas mengenai pemanfaatan fitur yang memancing serta meningkatkan interaksi audiens di Facebook, Instagram, dan Whatsapp untuk pemerintah.
Workshop ketiga ini dipaparkan oleh Manager Hubungan Pemerintah Meta Indonesia, Dara Nasution; dan Strategic Partner Manager, Arthur Andesya Yudha.
Sebelumnya Pranata Humas Lembaga Kepresidenan sudah dibekali cara-cara mengejar interaksi dari direct massage (DM) dan groups serta engagement melalui sosial media dibawah naungan Meta Indonesia. Sesi terakhir pada workshop ini Dara menyampaikan pemanfaatan facebook groups yang efektif dalam meningkatkan interaksi audiens. Pada data stastistik Meta Indonesia, Dara menyampaikan setiap bulannya lebih dari 1,8 Miliar orang menggunakan facebook. "Lebih dari setengah pengguna facebook secara global lima anggota atau lebih aktif dalam menggunakan facebook groups," tutur Dara.
Pranata Humas Lembaga Kepresidenan dalam menggaungkan Presidensi G20 dapat menggunakan facebook groups dengan tema yang sesuai, hal ini dapat mengumpulkan orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama serta memudahkan dalam mencari informasi terkait Presidensi G20, ditambah dengan peningkatan intensitas publikasi konten di facebook groups.
Dara juga berpesan untuk Pranata Humas Lembaga Kepresidenan “ Jangan bandingkan akun setiap lembaga yang masing-masing audiensnya berbeda. Yang menjadi patokan adalah konten yang dibuat,” terang Dara.
Selanjutnya dalam meningkatkan audiens, Dara juga menambahkan bisa memanfaatkan fitur live Instagram dan live facebook supaya dapat menghidupkan interaksi publik.
Narasumber kedua, Arthur Andesya Yudha menyampaikan terkait penggunaan platform business whatsapp. Business whatsapp ini memiliki keunggulan untuk menginformasikan Presidensi G20 kepada audiens yang hendak dicapai serta interaksi yang lebih interaktif. Selain itu, business whatsapp ini kaya dengan tombol/button, media (gambar), dan media (video) dalam menginformasikan hal-hal penting Presidensi G20 untuk memenuhi kebutuhan publik.
“Dalam menyebarkan informasi penting melalui platform whatsapp bisa meningkatkan rasio engagement, karena setiap orang pasti sebelum bangun tidur atau setelah bangun tidur pasti akan membuka aplikasi whatsapp ini,” ujar Arthur.
Dengan pemaparan dari kedua narasumber mengenai workshop Pengelolaan Media Sosial “Social Media Campaign for G20” bagi Pranata Humas Lembaga Kepresidenan diharapkan dapat memaksimalkan diseminasi informasi publik mengenai Presidensi G20. (IAA/SAP/ART, Humas Kemensetneg)