Salah satu bentuk kepedulian Manajemen GBK dalam dunia pendidikan adalah dengan cara memfasilitasi para pelajar untuk melakukan pembelajaran di GBK. Manajemen GBK yang diwakili oleh Humas, Kepala Unit Stadion Akuatik, dan Kepala Unit Basket dan Lapangan menerima langsung puluhan pelajar dan guru pendamping dari SMP Islam Nurul Fikri, Bogor. Kegiatan ini dilaksanakan pada 23 Januari 2020 di beberapa venue GBK yaitu Stadion Akuatik, Lapangan Panahan, dan Gedung Basket.
Pembelajaran awal dimulai dengan mengunjungi Stadion Akuatik GBK. Memiliki 4 kolam standar olimpik menjadikan Stadion Akuatik GBK sebagai stadion renang indoor terbesar di Asia. Selain mendapat penjelasan singkat tentang Stadion Akuatik, para pelajar juga mendapat kesempatan untuk mengetahui lebih detail informasi terkait fasilitas yang ada melalui sesi tanya jawab. Sesi ini berlangsung sangat interaktif, para pelajar dengan semangat ingin mengetahui bagaimana menjaga dan merawat venue, torehan prestasi yang pernah dicetak oleh para atlet, hingga kegiatan apa saja yang dapat diakomodir di venue ini menjadi sebagian pertanyaan yang mereka lontarkan. Selanjutnya, rombongan diberi kesempatan untuk melihat lebih dekat dan berkeliling venue yang dibangun pada tahun 1958 dan menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang ada di dalam kawasan GBK.
Keseruan berlanjut kemudian di Lapangan Panahan GBK yang merupakan tempat yang dikunjungi berikutnya. Guyuran hujan rintik-rintik tidak menyurutkan keingintahuan rombongan belajar disini. Manajemen GBK bekerja sama dengan Jakarta Archery Club (JAC) menyediakan peralatan olahraga panahan. Disini para pelajar tidak hanya melihat fasilitas olahraga tetapi juga mendapat pembelajaran dasar tentang peralatan dan teknik yang digunakan dalam olahraga memanah hingga penjelasan singkat tentang poin pada papan target. Para pelajar juga diberi kesempatan untuk dilatih memanah oleh rekan-rekan dari JAC. Kesempatan ini langsung disambut dengan antusias para pelajar yang langsung mencoba memanah.
Kegiatan terus berlanjut. Hall Basket menjadi venue terakhir yang menjadi agenda dalam kunjungan ini. Hall Basket masuk dalam salah satu bangunan dari 6 cagar budaya yang ada di kawasan GBK. Bangunan ini menjadi satu-satunya hasil karya yang diarsiteki oleh anak bangsa, yaitu Zhong Wastu Pragantha. Di venue ini para pelajar diberikan informasi terkait pengelolaan, pemeliharaan hingga pemanfaatannya yang multifungsi. Manajemen GBK juga memberi kesempatan para pelajar untuk mencoba bermain basket. Dengan sigap dan penuh semangat mereka langsung ambil posisi, mengatur strategi dan mulai memainkan bola basket. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Manajemen GBK untuk mengedukasi para pelajar. Rangkaian kegiatan penerimaan, pengenalan venue, pemberian informasi hingga memberi kesempatan para pelajar untuk merasakan bagaimana berolahraga langsung di venue yang biasa digunakan untuk pertandingan internasional menjadi sebuah pembelajaran yang sangat berharga bagi mereka. (Tri Novita Sari - PPKGBK)