Gelar Zikir Kebangsaan, Presiden Ajak Seluruh Bangsa Indonesia Syukuri Nikmat Kemerdekaan
"Kita membuka peringatan kemerdekaan ini dengan mengucap syukur, memanjatkan doa kepada Allah. Di hari yang berbahagia ini kita memanjatkan doa bagi para pejuang, kiai, alim ulama, habib, serta para tokoh agama dan tokoh daerah dari seluruh Indonesia yang berjasa besar bagi bangsa dan negara kita, Indonesia," ujar Presiden saat memberikan sambutan.
Melalui zikir kebangsaan ini, Presiden bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan sejumlah menteri kabinet kerja mengajak bangsa Indonesia untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan yang telah diberikan Allah kepada kita.
Presiden mengatakan, inilah saat yang tepat bagi kita untuk meneguhkan komitmen dalam menjaga persatuan, kerukunan, toleransi, serta kerja bersama antara ulama dan umara untuk kemajuan Indonesia.
"Persatuan, kerukunan, dan kerja sama inilah keunggulan bangsa kita. Dengan dasar negara Pancasila, kita saling menghargai antarkelompok dan golongan. Dengan Pancasila, Indonesia yang majemuk ini bisa bersatu padu, rukun, saling menghargai, dan saling bekerja sama," katanya.
Sementara itu, Ketua Majelis Zikir Hubhul Wathon, Kiai Mustofa Aqil Siradj, berharap agar zikir kebangsaan serupa dapat terus digelar di kemudian hari. Dia juga berharap agar majelis ini dapat menjadi wadah silaturahmi bagi setiap elemen bangsa.
"Semoga zikir kebangsaan dapat menjadi wadah silaturahmi bagi segenap elemen bangsa, semoga persoalan bangsa dapat teratasi, semoga Indonesia menjadi Tanah Air yang tenteram dan damai," pungkasnya.
Zikir kebangsaan ini dihadiri oleh ratusan ulama dan ribuan santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Beberapa ulama yang hadir di antaranya Ketua Majelis, Kiai Mustofa Aqil Siradj, Kiai Ketua MUI, Ma'ruf Amin, Kiai Maemun Zubaer, dan Kiai Miftakhul Akhyar yang memimpin jalannya zikir tersebut. (Humas Kemensetneg)