Hari Pertama Rangkaian SSL #03: Inovasi Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan

Indonesia  | English
bagikan berita ke :

Selasa, 24 Oktober 2023
Di baca 992 kali

Dalam rangka menyambut semangat Hari Sumpah Pemuda dan untuk menambah wawasan serta pengetahuan ASN di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PPKASN) bekerja sama dengan PT Highclass Response Indonesia (HCR.ID) menyelenggarakan rangkaian forum diskusi interaktif Setneg Serial Lecture #03 bertema “Green, Health, Youth” pada Selasa, (24/10). Acara ini diadakan secara hybrid di Auditorium PPKASN Kemensetneg, Jalan Gaharu, Jakarta Selatan.

Hari pertama penyelenggaraan SSL #03, PPKASN Kemensetneg menghadirkan dua narasumber yang membahas topik “Inovasi Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan”, yaitu Dinni Septianingrum (Founder dan COO #Seasoldier) dan Nahdya Maulina (Founder Rumah Edukasi Komunitas Pilah Sampah). Membuka rangkaian kegiatan, Kepala PPKASN, Sri Prastiwi Utami menjelaskan bagaimana ASN menghadapi tantangan di era VUCA.

Era VUCA merupakan kondisi di mana terjadi perubahan skala besar (Volality), kesulitan melakukan prediksi secara akurat (Uncertainty), kerumitan tantangan akibat berbagai factor yang saling terkait (Complexity), dan ketidakjelasan suatu kejadian dengan mata rantai akibatnya (Ambiguity). Oleh sebab itu, sebagai ASN harus mempunyai kompetensi agar mampu merespons perubahan tersebut.


“ASN tidak hanya menghadapi era disrupsi digital yang mengguncang dunia, tetapi juga harus melakukan perubahan mindset sebagai respons yang tepat dalam menghadapi dunia yang berubah serba cepat. Termasuk bagaimana ASN menyikapi isu aktual yang sedang menyeruak saat ini, yaitu isu perubahan iklim, perlunya menjaga kesehatan secara menyeluruh fisik dan jiwa, serta peranan pemuda dan kepemimpinan di era VUCA ini,” ujar Prastiwi.

Mengawali pemaparan, Dinni Septianingrum membawakan materi “Menyelamatkan Laut, Mempelopori Perubahan” yang berisi tentang perubahan iklim dan bagaimana cara mengatasinya. Menurut Dinni, sejak 1980-an aktivitas manusia mengalahkan aktivitas alami dan hal itu menjadi penyebab pemanasan global. Akibatnya, saat ini bumi masuk ke dalam fase pemanasan global.

“Lautan dunia kita memberikan cukup banyak benefit buat kita. Di antaranya regulasi iklim, transportasi laut, ekonomi, rekreasi, dan juga makanan serta obat-obatan,” ucap Dinni. Ia menjelaskan cara memelihara lingkungan laut, yaitu dengan melawan pengasaman laut dengan cara mengurangi jejak karbon, meningkatkan kesadaran pada masyarakat, mendukung upaya konservasi, dan menjadi konsumen yang sadar akan lingkungan.


Dinni menambahkan, ada beberapa langkah yang dibutuhkan masyarakat dalam melawan perubahan iklim. Pertama, turut berpartisipasi dalam memberikan kontribusi terhadap komunitas yang berkelanjutan dengan solusi praktikal; kedua, menerapkan hidup sehat dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermesin; ketiga, melakukan gerak kesadaran lingkungan; keempat, efisiensi dan inovasi seperti menggunakan sumber energi yang terbarukan. Hal penting dari langkah-langkah tersebut yaitu masyarakat yang harus memiliki komitmen.

Sebagai pemateri kedua, Nahdya Maulina menjelaskan mengenai “Ubah Sampah Menjadi Berkah: Inovasi dalam Pengelolaan Sampah”. Nahdya membehas tentang bagaimana cara mengolah sampah dengan benar serta manfaatnya. Pengelolaan Sampah merupakan kegiatan sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

Narasumber yang juga seorang ASN tersebut juga menjelaskan tentang inovasi pengelolaan sampah melalui 9R, yaitu refuse, rethink, reduce, reuse, repair, refurbish, remanufacture, repurpose, recycle, recover. Umumnya, Masyarakat hanya mengetahui sebatas 3R, seperti reuse, reduce, dan recycle. Namun, Nahdya tetap menyemangati audiens 3R pun sudah menjadi awal bentuk kepedulian terhadap lingkungan.


Rangkaian forum diskusi berlangsung interaktif pada sesi tanya jawab antara para narasumber dan audiens. Menutup SSL #03 yang digelar selama tiga hari ke depan,  Dinni dan Nahdya berpesan, untuk menjaga dan melestarikan bumi serta lingkungan sekitar, diperlukan dukungan dan kesadaran dari berbagai pihak. Segala sesuatu yang dikerjakan saat ini pun akan membuahkan hasil sepadan di masa mendatang. (HLW/DEW-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0