Jakarta, wapresri.go.id – Nahdlatul Ulama (NU) dikenal sebagai organisasi yang terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik sesuai dengan perkembangan zaman, namun tetap menjaga tradisi baik. Oleh karena itu sebagai perguruan tinggi binaan NU, Universitas Islam Nusantara (UNINUS) diharapkan menjadi pusat perbaikan dan pencetak agen perubahan di masa depan.
“Karena itu saya berharap bahwa kampus UNINUS itu menjadi salah satu pusat perbaikan (markazul islah) dan juga sekaligus menjadi pusat penyiapan tokoh-tokoh perubahan atau markaz lia’dadi rijaalil ishlah,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat membuka acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Universitas Islam Nusantara (UNINUS) melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Selasa (15/09/2020).
Pada acara yang bertemakan “UNINUS Unggul dan Mandiri, Pencetak Generasi Milenial yang Islami, Berakhlak Mulia dan Berjiwa Entrepreneur”, lebih jauh Wapres berpesan UNINUS bukan hanya mampu mencetak agen perubahan, tetapi juga menjadi contoh bagi universitas di bawah binaan NU.
“Dan demikian saya harapkan nantinya kampus UNINUS bisa direplikasi oleh seluruh perguruan tinggi-perguruan tinggi di bawah NU di berbagai daerah,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wapres menyampaikan, saat ini pembangunan SDM unggul menjadi prioritas nasional karena SDM unggul merupakan salah satu faktor kunci untuk memenangkan persaingan global. Menurutnya, SDM unggul adalah SDM yang sehat, cerdas, memiliki produktivitas tinggi, produktif dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, memiliki semangat untuk berkompetisi, cinta tanah air dan berakhlak mulia.
“Kriteria SDM unggul erat kaitannya dengan identitas kita sebagai warga Indonesia atau nasionalisme. Saya mengharapkan anda semua dapat mewujudkan semangat nasionalisme tersebut sehingga sekalipun kita memiliki keunggulan kompetitif secara global kita selayaknya tetap berpijak pada ideologi dan kearifan lokal,” ungkapnya.
Kemudian Wapres menekankan, sebagai bangsa yang majemuk, bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama dan ras. Sehingga para pendiri negara ini bersepakat untuk mendirikan sebuah negara yang mengakomodasi dan menjamin kemajemukan tersebut.
“NKRI adalah sebuah kesepakatan para pendiri bangsa, dengan Pancasila sebagai dasarnya. Oleh sebab itu, bagi saya, Pancasila dan NKRI adalah al miitsaaq al wathani, kesepakatan nasional yang harus kita jaga, sehingga kita tidak boleh membawa sistem lain selain NKRI tersebut. Jangan ada yang membawa pikiran-pikiran di luar NKRI, karena NKRI sudah final,” tegasnya.
Wapres pun mencontohkan nasionalisme yang ditunjukkan oleh Presiden ke-3 RI B.J Habibie. Menurutnya, ia telah berhasil menanamkan nasionalisme sebagai identitasnya kemanapun ia berada.
Di samping itu, Wapres mengingatkan kepada seluruh mahasiswa baru untuk belajar dengan baik karena mengeyam pendidikan tinggi merupakan sebuah kesempatan yang hanya mampu dinikmati oleh sebagian orang.
“Dari 137,91 Juta penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja, berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS-BPS) Februari 2020, hanya sekitar 14,2 juta atau hanya 10,3% yang berkesempatan menikmati pendidikan tinggi. Hampir 90% sisanya, sama sekali tidak menikmati pendidikan tinggi seperti anda sekalian,” jelas Wapres.
Oleh karena itu, Wapres berharap seluruh mahasiswa baru UNINUS nantinya akan lulus menjadi sarjana dan mampu menjadi kader ahlusunnah waljamaah yang merupakan insan akademik Islami an nahdliyyah, milenial, dan berjiwa wirausaha yang berakhlak mulia.
“Bertumbuh dan berkembanglah menjadi intelektual yang memahami ilmu pengetahuan tetapi juga menjunjung tinggi moralitas dan menghargai kehidupan sosial. Dunia tidak akan menjadi lebih baik hanya karena banyaknya orang cerdas. Tetapi dunia akan lebih baik karena moralitas dan kohesi sosial yang baik,“ harap Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres memberikan apresiasi kepada seluruh civitas akademika UNINUS atas terselenggaranya acara ini. Ia pun optimis, UNINUS dapat mencetak generasi unggul yang mampu memegang peran dalam perubahan zaman namun berpegang teguh pada karakter kebangsaan dan paham ahlussunnah wal jamaah an nahdliyyah (kelompok yang senantiasa komitmen mengikuti sunnah Rasullullah).
Sebelumnya, Ketua Pengurus Yayasan Pembina UNISNU K. H. Hasan Nuri Hidayatullah menyampaikan bahwa UNINUS akan lebih maksimal dalam berikhitiar melahirkan generasi yang siap untuk mengisi ruang-ruang untuk berkiprah. Ruang dalam agama, nusa dan bangsa sesuai dengan bidang dan kapasitasnya masing-masing.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PBNU K. H. Said Aqil Siradj, serta seluruh jajaran dan mahasiswa baru UNINUS. (NL/AF/SK-KIP, Setwapres)