Indonesia Beri Pelatihan Untuk Meningkatkan Pembangunan Industri Kecil Dan Menengah
Pelatihan ini dibuka langsung oleh Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Departemen Perindustrian Republik Indonesia, Gati Wibawaningsih dan disaksikan oleh Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri, Rika Kiswardani dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Yogyakarta, Budi Antono.
Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen yang diimplementasikan dalam rangka Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular, yang dikoordinasikan oleh Kementerian Sekretariat Negara sebagai Focal Point Nasional, bekerjasama dengan Colombo Plan, yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bina Usaha Kecil dan Menengah Industri Menengah Kementerian Perindustrian dan diikuti oleh peserta dari negara-negara berkembang di Colombo Plan member states. “Program ini merupakan kegiatan tindak lanjut, berdasarkan ikrar Pemerintah Indonesia, yang dinyatakan dalam Rapat Konsultatif Konsultatif Colombo ke-44, yang diadakan di Nepal pada bulan September 2014 dan dinyatakan kembali pada kesempatan Komite Konsultatif Rencana Kolombo ke-45 Pertemuan yang diadakan di Fiji dari tanggal 28 sampai 30 September 2016.†Jelas Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri, Rika Kiswardani pada saat membacakan sambutan Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara.
Peserta pelatihan akan mendapatkan kesempatan berharga, yaitu mengikuti workshop di 2 (dua) Center of Excellence di bawah Kementerian Perindustrian, “Peserta akan mengikuti workshop di Industri Karet dan Plastik, dan Pusat Industri Kerajinan dan Batik, di sana, Anda juga akan mempelajari peran pusat dalam meningkatkan perkembangan industri kecil dan menengah†jelas Rika Kiswardani.
Selain itu, peserta juga akan diajak mengunjungi beberapa usaha kecil dan menengah. Melalui kunjungan studi tersebut, para peserta akan langsung mendengar kisah sukses pengusaha: bagaimana mereka memulai dari usaha kecil, meningkatkan kapasitas mereka, bekerja sama dengan pemerintah, mengatur dan mengelola bisnis mereka, memberdayakan masyarakat, serta mengembangkan strategi untuk promosi. “Kami berharap para peserta akan belajar dari kunjungan studi mereka untuk memperluas pengetahuan mereka dan memiliki pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana meningkatkan pengembangan industri kecil dan menengahâ€. Sambut Rika Kiswardani kepada peserta pelatihan.
Peran Kemensetneg Dalam Kerjasama Dengan Colombo Plan
Kementerian Sekretariat Negara adalah National Focal Point untuk Colombo Plan di Indonesia. Kementerian Sekretariat Negara mengoordinasikan berbagai program kerja sama pengembangan kapasitas (capacity building program) antara Pemerintah Indonesia dan Colombo Plan. Program-program kerja sama tersebut ada yang sifatnya Indonesia sebagai penerima manfaat atau beneficiary country, ada juga beberapa program dimana Indonesia berperan sebagai provider atau host-country dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular, dan program yang dilaksanakan Kementerian Perindustrian ini adalah salah satunya. Adapun program ini merupakan salah satu wujud komitmen Pemerintah Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan negara-negara anggota Colombo Plan sebagaimana disampaikan pada forum pertemuan 2 (dua) tahunan negara-negara anggota Colombo Plan atau Colombo Plan Consultative Committee Meeting yang diselenggarakan pada tanggal 28-30 September 2016 di Fiji.
Dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular, Indonesia menjadi provider atau host-country untuk berbagai program pengembangan kapasitas di beberapa sektor yang menjadi prioritas Colombo Plan. Di Colombo Plan sendiri terdapat beberapa pilar prioritas kerja sama antara lain: Drug Advisory Programme, Gender Affairs Programme, Long-Term Scholarship Program, Public Administration Program dan Programme for Private Sector Development atau disingkat PPSD. Program yang dilaksanakan kali ini oleh Kementerian Perindustrian berada di bawah pilar PPSD, dan merupakan program batch kedua, batch pertama dilaksanakan tanggal 23-28 Oktober 2016 di Bali. Di bawah pilar Gender Affairs Programme, Indonesia berkolaborasi dengan Colombo Plan dalam menyelenggarakan beberapa program pengembangan kapasitas yang difokuskan pada beberapa topik seperti: pemberdayaan perempuan melalui family planning –dimana program ini dilaksanakan oleh BKKBN-, kemudian terdapat program yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak seperti: penanganan kekerasan terhadap perempuan di Yogyakarta tahun 2015, dan yang terakhir diselenggarakan September tahun 2016 di Surabaya adalah kepemimpinan perempuan (women and leadership) dengan menghadirkan Walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini sebagai nasarumber. Akhir September mendatang akan diselenggarakan pelatihan perencanaan dan penganggaran berbasis gender di Jakarta dan Bandung yang direncanakan akan menghadirkan Bapak Ridwan Kamil, Walikota Bandung sebagai salah satu narasumber. (HAN-Humas Kemensetneg)
Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen yang diimplementasikan dalam rangka Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular, yang dikoordinasikan oleh Kementerian Sekretariat Negara sebagai Focal Point Nasional, bekerjasama dengan Colombo Plan, yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bina Usaha Kecil dan Menengah Industri Menengah Kementerian Perindustrian dan diikuti oleh peserta dari negara-negara berkembang di Colombo Plan member states. “Program ini merupakan kegiatan tindak lanjut, berdasarkan ikrar Pemerintah Indonesia, yang dinyatakan dalam Rapat Konsultatif Konsultatif Colombo ke-44, yang diadakan di Nepal pada bulan September 2014 dan dinyatakan kembali pada kesempatan Komite Konsultatif Rencana Kolombo ke-45 Pertemuan yang diadakan di Fiji dari tanggal 28 sampai 30 September 2016.†Jelas Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri, Rika Kiswardani pada saat membacakan sambutan Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara.
Peserta pelatihan akan mendapatkan kesempatan berharga, yaitu mengikuti workshop di 2 (dua) Center of Excellence di bawah Kementerian Perindustrian, “Peserta akan mengikuti workshop di Industri Karet dan Plastik, dan Pusat Industri Kerajinan dan Batik, di sana, Anda juga akan mempelajari peran pusat dalam meningkatkan perkembangan industri kecil dan menengah†jelas Rika Kiswardani.
Selain itu, peserta juga akan diajak mengunjungi beberapa usaha kecil dan menengah. Melalui kunjungan studi tersebut, para peserta akan langsung mendengar kisah sukses pengusaha: bagaimana mereka memulai dari usaha kecil, meningkatkan kapasitas mereka, bekerja sama dengan pemerintah, mengatur dan mengelola bisnis mereka, memberdayakan masyarakat, serta mengembangkan strategi untuk promosi. “Kami berharap para peserta akan belajar dari kunjungan studi mereka untuk memperluas pengetahuan mereka dan memiliki pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana meningkatkan pengembangan industri kecil dan menengahâ€. Sambut Rika Kiswardani kepada peserta pelatihan.
Peran Kemensetneg Dalam Kerjasama Dengan Colombo Plan
Kementerian Sekretariat Negara adalah National Focal Point untuk Colombo Plan di Indonesia. Kementerian Sekretariat Negara mengoordinasikan berbagai program kerja sama pengembangan kapasitas (capacity building program) antara Pemerintah Indonesia dan Colombo Plan. Program-program kerja sama tersebut ada yang sifatnya Indonesia sebagai penerima manfaat atau beneficiary country, ada juga beberapa program dimana Indonesia berperan sebagai provider atau host-country dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular, dan program yang dilaksanakan Kementerian Perindustrian ini adalah salah satunya. Adapun program ini merupakan salah satu wujud komitmen Pemerintah Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan negara-negara anggota Colombo Plan sebagaimana disampaikan pada forum pertemuan 2 (dua) tahunan negara-negara anggota Colombo Plan atau Colombo Plan Consultative Committee Meeting yang diselenggarakan pada tanggal 28-30 September 2016 di Fiji.
Dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular, Indonesia menjadi provider atau host-country untuk berbagai program pengembangan kapasitas di beberapa sektor yang menjadi prioritas Colombo Plan. Di Colombo Plan sendiri terdapat beberapa pilar prioritas kerja sama antara lain: Drug Advisory Programme, Gender Affairs Programme, Long-Term Scholarship Program, Public Administration Program dan Programme for Private Sector Development atau disingkat PPSD. Program yang dilaksanakan kali ini oleh Kementerian Perindustrian berada di bawah pilar PPSD, dan merupakan program batch kedua, batch pertama dilaksanakan tanggal 23-28 Oktober 2016 di Bali. Di bawah pilar Gender Affairs Programme, Indonesia berkolaborasi dengan Colombo Plan dalam menyelenggarakan beberapa program pengembangan kapasitas yang difokuskan pada beberapa topik seperti: pemberdayaan perempuan melalui family planning –dimana program ini dilaksanakan oleh BKKBN-, kemudian terdapat program yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak seperti: penanganan kekerasan terhadap perempuan di Yogyakarta tahun 2015, dan yang terakhir diselenggarakan September tahun 2016 di Surabaya adalah kepemimpinan perempuan (women and leadership) dengan menghadirkan Walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini sebagai nasarumber. Akhir September mendatang akan diselenggarakan pelatihan perencanaan dan penganggaran berbasis gender di Jakarta dan Bandung yang direncanakan akan menghadirkan Bapak Ridwan Kamil, Walikota Bandung sebagai salah satu narasumber. (HAN-Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?