Usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa pemerintah Republik Korea berkomitmen untuk terus menjaga hubungan bilateral kedua negara. Apalagi Republik Korea memandang Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN yang memiliki peran penting dalam perkembangan kawasan ASEAN.
"Komitmen dari pemerintah Korea Selatan yang baru untuk terus meningkatkan hubungan dengan Indonesia sebagai negara yang paling besar di ASEAN Â dan tentunya ASEAN sebagai satu kelompok," ujar Retno.
Bagi Indonesia, Republik Korea adalah  salah satu mitra penting dalam pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Sejalan dengan hal itu, pemerintah Republik Korea bertekad untuk terus meningkatkan hubungan kerja sama kedua negara utamanya di bidang perdagangan dan investasi.
"Utusan khusus membawa pesan mengenai komitmen pemerintah Korea Selatan untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi terutama perdagangan dan investasi," ungkap Retno.
Para delegasi sekaligus menyampaikan undangan Presiden Moon untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo. Rencananya, kedua Kepala Negara akan bertemu di sela-sela pertemuan G-20 di Hamburg, Jerman, pada Juli mendatang.
"Saat pertemuan G-20 di Hamburg, Jerman, bulan Juli, Presiden Moon juga ingin melakukan bilateral dengan Presiden Joko Widodo," ucap Retno, sebagaimana dilansir dari rilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Seperti diketahui, hubungan bilateral dan kerja sama antara Indonesia dan Republik Korea sudah terjalin dengan baik. Bahkan Presiden Joko Widodo mendapatkan penghargaan honour citizenship dari Kota Seoul saat berkunjung pada 2016 lalu.
"Setahun lalu Presiden Joko Widodo berkunjung ke Korea Selatan, beliau juga mendapatkan honour citizenship dari Kota Seoul dan sudah ada juga hubungan kerja sama antara Seoul dengan Jakarta," kata Retno. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?