Indonesia - PEA Jajaki Kerja Sama Energi

 
bagikan berita ke :

Kamis, 18 Mei 2017
Di baca 687 kali

Dalam pertemuan itu, Presiden menyampaikan bahwa saat ini pasar energi dunia mengalami beberapa transformasi struktural. "Memang revolusi energi baru terbarukan sudah berjalan dengan baik. Namun revolusi shale gas dan shale minyak di Amerika Serikat mengakibatkan menurunnya impor minyak dari Timur Tengah ke Amerika Serikat sehingga akan lebih banyak minyak dari Timur Tengah yang dipasok untuk Asia," ucap Presiden.

Sementara itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar yang turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut mengatakan kepada wartawan bahwa nilai investasi PEA di Indonesia sekitar USD 2 miliar. "Ada potensi untuk ditingkatkan tiga kali lipat menjadi sekitar USD 5 miliar," ucap Arcandra.

Pemerintah Indonesia tentunya mengharapkan agar peningkatan investasi PEA di Indonesia dapat segera direalisasikan. "Kita juga mengatakan bahwa sebaiknya kalau berinvestasi di Indonesia juga bekerjasama dengan perusahaan nasional sehingga nantinya kerjasamanya lebih saling menguntungkan," kata Arcandra.
   
Potensi kerja sama itu antara lain berada di sektor hulu migas dimana perusahaan minyak asal PEA, Mubadala Petroleum, tertarik untuk berinvestasi di Indonesia bekerjasama dengan PT Pertamina.

"Delegasi dari PEA juga mengundang Pertamina untuk bisa bekerja sama dan masuk berinvestasi di Abu Dhabi dan Dubai," kata Arcandra. Hal ini sebagaimana dilansir dari rilis Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Keinginan kerja sama juga datang dari perusahaan milik Pemerintah PEA Masdar yang ingin berinvestasi di bidang energi baru dan terbarukan. "Termasuk dalam hal ini adalah PLTS pembangkit tenaga listrik Surya, mereka sudah berbicara dengan PLN," ujar Arcandra.
   
Penjajakan kerja sama juga dilakukan antara Dubai Port World dengan Pelindo 3 dan  Pelindo 1. "Ada beberapa kendala, tetapi kendala ini saya rasa dengan kerjasama nantinya kita bahas, secepatnya akan kita selesaikan," tutur Arcandra.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Duta Besar Republik Indonesia untuk PEA Husin Bagis dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.

Sementara itu, delegasi PEA terdiri dari Menteri Energi Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei, didampingi oleh Dubes PEA untuk Republik Indonesia Mohammed Abdulla Al Ghafli dan CEO Mubadala Petroleum Bakheet Al Katheeri. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0