Untuk
diketahui, di sela pertemuan Belt and Road Initiative yang telah
diselenggarakan di Beijing beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo
telah bertemu dengan Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev. Melalui
pertemuan itu, Presiden Uzbekistan merasa tertarik dengan sejumlah
program pembangunan pemerintahan Presiden Joko Widodo di Indonesia.
"Oleh
karena itu, beliau mengutus Wakil Perdana Menteri untuk datang ke
Indonesia dalam mempelajari pembangunan di Indonesia, terutama mengenai
masalah perikanan dan pertanian," ujar Retno.
Sebelum
bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Zoyir Mirzaev pagi ini bertemu
terlebih dahulu dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Bersama
dengan Menteri Pertanian, Wakil PM Uzbekistan berbicara seputar
pengembangan swasembada sejumlah komoditas seperti beras dan
lain-lainnya.Â
"Disebutkan
juga tadi ketertarikan mereka untuk mempelajari Indonesia dalam
mengembangkan produktivitas di beberapa komoditas pertanian antara lain
adalah lada," Retno menambahkan.
Sementara
dalam hal perikanan, Uzbekistan sebagai sebuah negara yang sebagian
besar wilayahnya terdiri atas daratan, sangat berkeinginan mempelajari
tentang teknik akuakultur. Dalam rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin disebutkan bahwa Uzbekistan sangat berharap kepada Indonesia
untuk dapat melakukan kerja sama konkret dalam bidang ini.
"Bapak
Presiden tadi menyanggupi bahwa setelah kunjungan ini akan ada delegasi
Indonesia yang datang ke Uzbekistan untuk mewujudkan bentuk kerja sama
yang diharapkan, termasuk harapan dari Uzbekistan agar para investor
Indonesia dapat menanamkan modalnya di bidang perikanan dan pertanian,"
ucapnya.
Sementara itu,
perdagangan kedua negara disebut mengalami peningkatan yang sangat
signifikan. Namun, kedua pihak sepakat dan berpandangan yang sama bahwa
perdagangan tersebut masih dapat ditingkatkan lebih jauh lagi.
"Sebagaimana
diketahui penduduk Uzbekistan berkisar antara 32-33 juta orang. Masih
banyak potensi yang bisa dikembangkan. Untuk tahun 2017, perdagangan
kita dengan Uzbekistan meningkat lebih dari 250 persen," tuturnya.
Tak
kalah pentingnya, Uzbekistan kini menjadi salah satu dari sekian banyak
negara yang memberikan dukungannya terhadap pencalonan Indonesia di
Dewan Keamanan PBB untuk tahun 2019-2020 mendatang. Hal itu disampaikan
langsung oleh Wakil PM Uzbekistan dalam pertemuan dengan Presiden Joko
Widodo itu.
"Tadi juga
disampaikan mengenai kepemimpinan Indonesia di OKI (Organisasi
Konferensi Islam) sangat diapresiasi. Mereka juga memberikan apresiasi
bagi kepemimpinan Indonesia di Asia Tenggara," tandasnya.
Turut pula mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut, Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?