InnoGram Series #3: Mengenal Konsep UI/UX

Indonesia  | English
bagikan berita ke :

Rabu, 04 Agustus 2021
Di baca 1934 kali

Rabu (4/8), Setneg X kembali mengkampanyekan inovasi pada Inno Program melalui InnoGram Series #3 dengan mengundang Head of Marketing Generation Girl, Tsabita Vera Cyavrilla. Materi yang diusung selama 30 menit ini, mengenalkan konsep UI/UX yang disiarkan langsung di Instagram kemensetneg.ri secara live.


UI/UX adalah sebuah akronim. Dalam lingkup IT. UI (user interface) merupakan tampilan antarmuka yang lebih menonjolkan sisi estetika dari tampilan sebuah aplikasi, dan UX (user experience) lebih kepada perasaan atau pengalaman seseorang dalam menggunakan aplikasi web ataupun mobile. Berada di tengah antara dunia IT dan Desain, UI/UX menjembatani antara teknik yang memang ada di dalam membuat suatu produk yang menginkorporasi desain dan estetika sehingga pengguna bisa menggunakan aplikasi dengan mudah.


Tsabita menerangkan konsep dasar yang perlu diketahui dari sisi praktisi UI/UX yakni istilah yang disebut design thinking. Dalam design thinking, ada lima tahapan proses yang harus diketahui. Pertama, berempati dengan pengguna. Kedua, mulai membuat definisi dan hipotesa problem. Ketiga, membangun desain awal dari ide yang telah melalui brainstorming sebelumnya. Keempat, membuat prototipe dan memilih desain yang tepat. Kelima, testing, melakukan tes pada produk sampai produk sempurna bagi pengguna.


“Siapapun bisa menjadi praktisi UI/UX,” ucap Tsabita yakni dengan memperhatikan skill dan knowledge. “Jadi, gimana cara kita untuk memecahkan suatu masalah yang sering dialami melalui desain yang bagus dan memudahkan mereka untuk menyelesaikan suatu aksi,” lanjutnya.


Adapun metode yang penting diperhatikan, istilahnya golden rule, Tsabita menyampaikan dalam mendesain haruslah konsisten, lalu buatlah shortcut (jalan yang lebih pendek menuju fitur tertentu), kemudian menyediakan feedback yang informatif. Selanjutnya, mendesain suatu closure untuk menginfokan berhasil atau tidaknya proses yang dilakukan user. Lalu, prevent any error dengan menyediakan menu informasi kepada user bagaimana format yang benar. Terakhir, permit reversal of action di mana jika terjadi kesalahan, ada cara untuk user kembali ke menu sebelumnya (undo action).


Sistem log in atau register dan sebagainya adalah hal penting bagi aplikasi  untuk mereduce memori. Jadi, misalnya user sudah keluar dari akun lalu masuk lagi, sebaiknya aplikasi sudah pada kondisi log in di mana user tidak perlu mengisi lagi data-data yang sebenarnya tidak perlu untuk diisi dua kali.


Menurut Tsabita, mencari tahu dan terus menggali minat serta melanjutkan pembelajaran dan meningkatkan pengalaman, akan mengarahkan diri menuju keberhasilan. Pastinya, bekerja pada bidang yang diminati sangatlah seru. (DEW-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
4           1           0           0           0