Senin (2/8), Setneg X dalam kebebasannya berkreativitas didasari empat pilar, salah satunya melalui InnoGram (Inno Program) yang berfungsi sebagai platform untuk memberdayakan para inovator Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dalam meningkatkan keterampilannya. Pada InnoGram Series #1 yang disiarkan di Instagram kemensetneg.ri secara live, Setneg X menghadirkan Co-Founder Modal Rakyat, Wafa Taftazani untuk berbagi pengalamannya mengenal dunia start-up.
Start-up merupakan bisnis atau perusahaan atau organisasi yang didirikan dengan tujuan untuk menyelesaikan suatu masalah yang sangat spesifik. Kebanyakan founder start-up membangun bisnisnya justru dilatarbelakangi masalah yg dihadapi sendiri sehingga dibangunlah produk atau jasa untuk menyelesaiakan masalah tersebut.
Start-up biasanya diawail dari akar masalah yang kemudian mengalami percepatan dan pelibatan teknologi, di mana tidak melulu memikirkan keuntungan di awal pendiriannya.
Sharing dari pengalamannya, Wafa menyampaikan setiap start-up bisa jadi memiliki budaya yang berbeda.
“Tidak ada ruang untuk personal ego, personal gain, personal drama, dan personal conflict dalam start-up yang terdiri hanya dari sedikit orang saja. Kuncinya adalah chemistri dan culture yang mengedepankan collective interest dan collective gain di atas personal interest dan personal gain,” ujar Wafa.
Wafa berpesan, di tengah dunia yang mengalami perubahan drastis sejak awal pandemi tahun lalu, haruslah membuat keputusan tepat yang berdampak ke beberapa tahun ke depan dengan memikirkan solusi terhadap permasalahan secara scalable.(DEW-Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?