Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PPKASN) bekerja sama dengan Asisten Deputi Pengelolaan Bahan Kebijakan (Asdep PBK) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menyelenggarakan Innovation Projects Judging Day yang menguji 10 Tim Inovator yang berasal dari seluruh Satuan Kerja di Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (25/9).
Bertempat di PPKASN Kemensetneg, Jakarta, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Setneg X Tahun 2024 yang mengusung tema "Unleashing the Power of Generative AI for Transforming Public Sector".
Sepuluh Tim Inovator melakukan presentasi dihadapan para juri yaitu Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan, Gogor Oko Nurhayoko; Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Bidang Transformasi Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia, Widya Priyahita Pudjibudojo; dan Director of the Regulation and Ethics Directorate, Indonesia Al Society, Henke Yunkins.
Dijumpai setelah acara, Gogor Oko Nurhayoko mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh Tim Inovator. "Saya melihat para peserta sangat semangat, antusias, mereka betul-betul menggarap semua kegiatannya itu sampai detail dan bisa mempresentasikan dengan baik," ujar Gogor.
Gogor mengatakan bahwa seluruh Tim Inovator paham bahwa dengan inovasi serta gagasan yang dirancang oleh para peserta dapat mempermudah pekerjaan yang dilakukan. "Mereka mencari solusi, mencari terobosan sehingga pekerjaan yang sangat memberatkan di keseharian dapat dipermudah dengan Artificial Intelligence (AI) untuk menyusun sebuah analisis," terang Gogor.
Juri kedua yang juga merupakan penggagas Setneg X, Widya Priyahita Pudjibudojo menyampaikan rasa kagumnya kepada seluruh Tim Inovator yang menghasilkan 10 produk AI yang berbeda-beda.
"Amazing, saya senang sekali waktu mendengar kemajuan yang luar biasa dari para peserta, karena biasanya kan AI itu tidak terjangkau, ada seminar kemudian pemanfaatannya tidak dibumikan di lembaga sendiri, namun 10 produk AI dari Tim Inovator ini bagus semuanya dan bisa diterapkan di Kemensetneg maupun kementerian atau lembaga lain," ungkap Widya.
Aspek penilaian menjadi sangat penting dalam kegiatan ini, namun baik Gogor maupun Widya mengatakan bahwa produk yang dipresentasikan mampu memiliki potensi untuk terus ditingkatkan kegunaannya.
"Produk AI yang dihasilkan harus menjawab persoalan dari permasalahan yang mengemuka, relevansinya tinggi, kemudian dampaknya seberapa besar sebelum dan setelah ada produk ini berpotensi untuk di skill up di level atas," terang Widya.
Director of the Regulation and Ethics Directorate, Indonesia Al Society, Henke Yunkins selaku juri tamu dan mentor yang mendampingi Tim Inovator mengapresiasi Kemensetneg yang telah mengadakan program Setneg X ini.
"Saya appreciate banget dengan Setneg X ini karena saya biasanya melihat perusahaan teknologi menciptakan AI dari apa yang dibutuhkan market, namun kali ini menciptakan AI dari permasalahan yang dimana itu akan sangat membantu pekerjaan yang ada di kantor," kata Henke.
Berperan sebagai mentor, Henke menilai seluruh peserta Setneg X ini memiliki kecepatan belajar dan perkembangan yang luar biasa saat belajar mendalami AI ini. "Ini kan bootcampnya sebentar ya, namun saya lihat terakhir produk yang dihasilkan teman-teman memiliki kemajuan yang signifikan, yang semalam ditunjukkan ke saya tadi ketika presentasi memiliki kemajuan yang sangat meningkat," ujar Henke
Salah satu anggota Tim Inovator "Abstrax" yang menciptakan produk AI Artificially Based Systems and Technologies for Regulatiom and Administrative eXcellence mengaku sangat senang dapat diikutsertakan dalam kegiatan Setneg X kali ini. "Tentunya ini pengalaman yang sangat berharga, selain menambah teman tapi juga kita mendapatkan banyak ilmu tentang AI, sangat bermanfaat sekali untuk bekerja," ujar Rahma Dini dari Tim Inovator Abstrax
Sebagai informasi, seluruh peserta yang mengikuti Setneg X Tahun 2024 ini merupakan alumni peserta Pelatihan ASN Digital yang diselenggarakan oleh PPKASN. (ART/YLI- Humas Kemensetneg)