Integrasikan Layanan Kehumasan, Kemensetneg Gelar FGD Bersama PTPN Persero

 
bagikan berita ke :

Kamis, 22 April 2021
Di baca 863 kali

Kamis (23/4), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Hubungan Masyarakat (Humas) berkolaborasi dengan PTPN Persero menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun/Focus Group Discussion (FGD) Integrasi Layanan Kehumasan.

Kegiatan diskusi virtual ini diikuti oleh jajaran BUMN Perkebunan Nusantara dan perwakilan dari humas masing-masing satuan kerja yang ada di lingkungan Kemensetneg.

Saat membuka diskusi, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Eddy Cahyono Sugiharto mengingatkan kembali terkait arahan Presiden Joko Widodo, yang intinya adalah Humas Pemerintah harus dapat bertransformasi di era digital.

“Poin penting yang akan menjadi dasar untuk diskusi ini yaitu adanya keinginan untuk perbaikan dari tata kelola melalui debirokratisasi, digitalisasi, dan juga (pemanfaatan) big data analytics. Ini yang akan kami coba integrasikan dalam peningkatan layanan humas di Kemensetneg melalui dashboard layanan kehumasan”, tambah Eddy.

Lebih lanjut Eddy menjelaskan bahwa dalam mewujudkan keinginan tersebut beberapa upaya telah dilakukan oleh Biro Humas Kemensetneg, salah satunya adalah dengan ditandatanganinya Surat Keputusan Menteri Nomor 112 tentang Penetapan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Data dan informasi yang dikelola PPID dapat diintegrasikan oleh masing-masing pelaksana guna mewujudkan big data analytics, yang selanjutnya akan mempermudah branding dari Kemensetneg.

Pemaparan dilanjutkan oleh Imelda Alini Pohan, Corporate Secretary PTPN Persero. Imelda menjelaskan penting untuk memahami tantangan internal maupun eksternal yang dihadapi oleh instansi atau perusahaan agar dapat menentukan strategi komunikasi kehumasan yang tepat.

Perempuan yang akrab disapa Imelda ini melanjutkan bahwa salah satu strategi komunikasi yang dilakukan oleh PTPN Persero adalah dengan membangun persepsi positif di mata publik dan media serta meraih kepercayaan dan dukungan dari stakeholders.

“Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan internalisasi single identity, di mana tidak ada PTPN satu, dua, tiga, atau empat, namun yang ada adalah satu Perkebunan Nusantara. Hal ini agar PTPN dapat dikenal sebagai perusahaan perkebunan yang besar dan terpercaya, yang tujuan utamanya adalah membangun awareness, menimbulkan trust, lalu menghasilkan engagement,” lanjut Imelda.

Peserta FGD terlihat sangat antusias dengan materi dan bahasan yang disampaikan. Sebelum menutup diskusi ini, Eddy menyampaikan harapannya bahwa FGD ini dapat menyatukan seluruh satuan kerja kehumasan untuk berintegrasi, saling mendukung dalam mengamplifikasi informasi yang ingin disampaikan kepada masyarakat. (CKH_Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0