Merupakan Gudang informasi sekaligus ilmu pengetahuan, perpustakaan memiliki peran guna memperluas wawasan serta menambah pengetahuan. Dalam rangka memperingati Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca pula, Rabu (14/9), Perpustakaan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melanjutkan rangkaian Setneg Library Festival 2022 dengan menyelenggarakan Workshop Literasi Kesehatan: Face Yoga “Rahasia Wajah Cerah dan Bahagia” oleh Praktisi Yoga, Sayaka Gani.
Menyikapi berbagai disrupsi yang datang, pustakawan harus mampu terus belajar, bekerja, dan berinteraksi di perpustakaan baik sebagai suatu ruang fisik maupun ruang maya bahkan menjadikan perpustakaan sebagai simbol inovasi dalam pengembangan ide-ide baru para ASN Kemensetneg.
Memulai materinya, Sayaka mengatakan, “Melalui face yoga ini, saya berniat membantu banyak orang menemukan kesadaran dirinya. Dengan kita menyadari apa yang dirasakan dan dialami tubuh kita, kita akan tahu dan memiliki keinginan perubahan yang lebih baik”.
Ada tiga tujuan utama yang dijelaskan Sayaka tentang alasan memilih Face Yoga, terutama bagi para pekerja. Pertama yaitu untuk membangun kesadaran diri, yang meliputi kesadaran fisik (apa yang dirasakan tubuh), sadar emosi (apa yang diinginkan/diharapkan), dan sadar kebiasaan (apa yang perlu diubah). Kedua, untuk membangun kedisiplinan diri dengan mengubah kebiasaan lama dan progres kebiasaan baru yang lebih baik. Ketiga, untuk mendapatkan kebahagiaan sejati yaitu dengan membedakan pleasure (berasal dari luar diri) dan peace (berasal dari dalam diri).
Pada dasarnya, manusia tidak bisa menghentikan proses menua. Namun, manusia bisa memperlambat proses penuaan dengan berbagai macam teknik, salah satunya Face Yoga. Penuaan yang terjadi disebabkan beberapa faktor, antara lain otot yang tegang (sirkulasi darah terhambat), gangguan limfa (mempengaruhi sistem limfatik pada tubuh), radiasi sinar UV (disarankan menggunakan pelindung sinar UV), dan stress (mengeluarkan hormon yang berdampak pada tubuh).
Sayaka juga membagikan teknik melatih otot wajah dengan menggabungkan mind and body wrap connection untuk mengendalikan otot wajah supaya seimbang. Kepada lebih dari 500 peserta yang mengikuti workshop ini, Sayaka menerangkan pula manfaat Face Yoga, yaitu untuk meningkatkan sirkulasi darah di wajah yang akan mengalir ke seluruh tubuh, mengaktivasi otot sehingga berpengaruh ke kulit wajah, menguatkan otot lidah yang berdampak pada artikulasi berbicara, dan meningkatkan sistem saraf parasimpatik (resting, digesting, calming).
Dalam Face Yoga juga dikenal tentang mind body breath connection. Telah terbukti secara ilmiah bahwa latihan pernapasan merangsang koneksi pikiran-tubuh, dan dapat mengurangi stres. Mind body breath connection dapat dilakukan dengan lima langkah, yaitu recognize (menyadari masalah), release (melepas emosi), rebuild (membangun kembali), relax (membebaskan rasa tegang), dan repeat (membiasakan sebagai gaya hidup).
Melengkapi materi yang diberikan, Sayaka mengajak peserta workshop berlatih cara bernapas dengan seimbang, mulai dari body stretching, membuka rongga dada, menekan titik akupresur pada wajah, senam wajah, kemudian melanjutkan dengan menggabungkan semua teknik dan menggerakannya bersama-sama.
Mengakhiri workshop, Sayaka mengutip pernyataan penulis Amerika, Dale Carnegie. “Nothing will make you look old sooner than tension and fatigue. Tidak ada yang akan membuat Anda terlihat tua lebih cepat dari pada ketegangan dan kelelahan,” pungkas Sayaka. (DEW/YLI-Humas Kemensetneg)