Jokowi : Kemajuan Indonesia Harus Berakar Kuat Pada Ideologi Pancasila dan Budaya Bangsa
Dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI yang digelar di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI pada Jumat (14/8), Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa ekosistem nasional yang produktif dan inovatif tidak mungkin tumbuh tanpa ekosistem hukum, politik, kebudayaan, dan pendidikan yang kondusif.
Fleksibilitas yang tinggi dan birokrasi yang sederhana tidak bisa ditukar dengan kepastian hukum, antikorupsi, dan demokrasi. Semua kebijakan harus mengedepankan ramah lingkungan dan perlindungan HAM. Begitupun dengan kecepatan dan ketepatan yang tidak bisa ditukar dengan kecerobohan serta kesewenang-wenangan.
“Pemerintah tidak pernah main-main dengan upaya pemberantasan korupsi. Upaya pencegahan harus ditingkatkan melalui tata kelola yang sederhana, transparan, dan efisien. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu,” Presiden RI.
Lebih lanjut Joko Widodo menerangkan bahwa penegakan nilai-nilai demokrasi juga tidak bisa ditawar. Demokrasi harus tetap berjalan dengan baik, tanpa mengganggu kecepatan kerja dan kepastian hukum, serta budaya adiluhung bangsa Indonesia. Pilkada 2020 juga diagendakan harus tetap berjalan dengan disiplin tinggi dalam menjalankan protokol kesehatan.
Berbalut pakaian adat khas Sabu, Presiden mengingatkan tentang nilai-nilai luhur Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, persatuan dan kesatuan nasional yang tidak bisa ditukar dengan apapun juga. Tidak memberikan ruang sedikitpun dan kepada siapapun yang menggoyahkannya. Demikian halnya dengan sistem pendidikan nasional yang harus mengedepankan nilai-nilai Ketuhanan yang berkarakter kuat dan berakhlak mulia, serta unggul dalam inovasi dan teknologi.
Presiden menginginkan semua platform teknologi harus mendukung transformasi kemajuan bangsa. Selain itu, peran media-digital yang saat ini sangat besar harus diarahkan untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan.
Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Menurut Joko Widodo, semestinya, perilaku media tidak dikendalikan untuk mendulang click dan menumpuk jumlah like tapi seharusnya didorong untuk menumpuk kontribusi bagi kemanusiaan dan kepentingan bangsa.
“Ideologi dan nilai-nilai luhur bangsa tidak boleh dipertukarkan dengan kemajuan ekonomi. Bahkan, kemajuan ekonomi jelas membutuhkan semangat kebangsaan yang kuat. Kita harus bangga terhadap produk Indonesia. Kita harus membeli produk dalam negeri. Kemajuan Indonesia harus berakar kuat pada ideologi Pancasila dan budaya bangsa,” ucap Presiden.
Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI tersebut digelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kehadiran secara fisik para anggota MPR dan tamu undangan dibatasi agar dapat menjalankan protokol jaga jarak dengan baik. Sebagian lainnya mengkuti sidang melalui konferensi video. (DEW-Humas Kemensetneg)