Kejayaan Rempah Indonesia di Pasar Global

 
bagikan berita ke :

Jumat, 10 Desember 2021
Di baca 3581 kali

Parapat, wapresri.go.id – Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat besar berupa rempah-rempah. Berbagai tanaman eksotis dan kaya manfaat tumbuh di negeri ini, seperti jahe, kunyit, pala, kemiri, cengkeh, lada, kayu manis, dan tembakau. Hal tersebut kemudian menjadikan rempah Indonesia berjaya di manca negara, bahkan mampu berkontribusi untuk perekonomian negara.

 

“Saya ingin sekilas mengingat sejarah, ketika pertama kali rempah-rempah cengkeh secara besar-besaran dikirim dari Kesultanan Tidore (sekarang Provinsi Maluku Utara) ke Spanyol. Tepat pada tanggal 11 Desember 1521, menjadi momentum yang menggambarkan kepada dunia bahwa sumber rempah memang ada di Timur, atau nusantara,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat membuka acara Indonesian Spices Business Forum and Expo World (ISBFE) 2021 di Hotel Niagara Parapat, Jalan Pembangunan 1 Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (10/12/2021).

 

Lebih lanjut Wapres menceritakan, sejak ekspor tersebut dan melihat besarnya potensi rempah yang ada, berbagai bangsa dari Eropa kemudian datang berusaha menguasai Indonesia. Bahkan, ketika masa kolonialisme, rempah Indonesia terbukti mampu menyumbang PDB yang besar untuk Belanda.

 

“Sejarah menunjukkan bahwa perdagangan rempah mampu mengubah kehidupan bangsa-bangsa,” urai Wapres.

 

“Hingga pada masa VOC dan kolonialisme, Perkebunan Nusantara bahkan mencapai puncak kejayaan dan menyumbang 15 persen PDB Negeri Belanda,” tambahnya.

 

Namun, kisah Wapres, hal tersebut perlahan berubah seiring dengan diraihnya kemerdekaan oleh bangsa Indonesia pada tahun 1945. Dimana, seluruh kapitalisme yang dilakukan penjajah direbut oleh para pejuang untuk dapat kembali ke pangkuan anak bangsa.

 

“Pemerintah kala itu secara resmi mengambil alih sekitar 500 perusahaan perkebunan Belanda atau dikenal dengan Nasionalisasi Perusahaan Milik Belanda,” imbuh Wapres.

 

Oleh karena itu, Wapres menilai bahwa pemilihan Danau Toba sebagai lokasi penyelenggaraan ISBFE 2021 merupakan pilihan yang tepat sebab Danau Toba merupakan salah satu kawasan penghasil rempah primadona ekspor pertanian.

 

“Selain karena Danau Toba merupakan satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Kawasan ini merupakan pusat berbagai tanaman rempah yang pernah menjadi primadona ekspor pertanian dari Provinsi Sumatera Utara,” ungkap Wapres.

 

“Dari kawasan inilah saya ingin kita bersama-sama menggaungkan kembalinya kejayaan rempah Indonesia,” pungkasnya.

 

Tampak hadir dalam acara ini Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, Pangdam I Bukit Barisan Hassanudin, Kapolda Sumatera Utara Panca Putra Simanjuntak, dan Ketua Dewan Rempah Indonesia Gamal Nasir.

 

Sementara Wapres didampingi oleh Plt. Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Muhammad Nasir serta Tim Ahli Wapres Nurdin Tampubolon, dan Fadhil Hasan. (NN, BPMI – Setwapres)

Kategori :
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           12           1           4           0