Menjadi pribadi yang sukses dalam mengatur keuangan tercermin dari bagaimana merencanakan pendapatan dan pengeluaran. Dengan merencanakan keuangan (Wealth Management) dapat membuat seseorang mengetahui pendapatan dan pengeluaran apa saja yang didapat dan dilakukan. Kesalahan mengelola keuangan dapat berakibat fatal bagi seluruh kalangan. Untuk itu, Bagian Perpustakaan, Biro Tata Usaha, Sekretariat Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menggelar Bedah Buku dengan judul “Manajemen by Amplop: mau kaya kok bingung?”. Dalam diskusi yang diadakan di Aula Serbaguna ini, hadir sebagai narasumber, Wealth Planner sekaligus Pakar Ekonomi Mikro dan Keluarga, Aidil Akbar Madjid.
Menurut Sekretaris Kemensetneg, Setya Utama, sangatlah tepat memilih untuk membedah buku “Manajemen by Amplop” karena begitu relevan dengan kehidupan sehari-sehari. Selain bagi rumah tangga, pengelolaan keuangan juga penting bagi kalangan milenial. Kecenderungan gaya hidup generasi milenial dinilai lebih konsumtif dan mengutamakan gengsi berakibat kurang bisa menabung untuk kepentingan jangka panjang.
“Dengan mengelola keuangan secara baik, mudah-mudahan dapat memacu produktifitas di kantor tanpa terganggu dengan pikiran tentang permasalahan keuangan,” ujar Setya Utama mengharapkan manfaat keikutsertaan para pegawai di lingkungan Kemensetneg yang hadir.
Terinspirasi dari sang ibu yang membagi penghasilan bulanan ayah ke beberapa amplop, Aidil Akbar menciptakan metode tersebut menjadi buku bertajuk “Manajemen by Amplop”. Pria yang juga mengisi sesi tentang keuangan di salah satu radio swasta ini membagikan informasi tentang bagaimana mengatur keuangan dengan baik dan benar. Konsep Perencanan Keuangan (Financial Planning) sudah diperkenalkan di Indonesia sejak awal tahun 2000. Mulai dari urusan budgeting (penganggaran), perencanaan hutang, mengelola alur dana dan aset, memiliki asuransi serta investasi dibahas dalam diskusi yang dihadiri sekitar 150 peserta.
Mengapa Amplop? Pria kelahiran Jambi-Betawi yang mengawali profesinya sejak tahun 1994 di Amerika Serikat ini ingin mengajarkan kepada masyarakat tentang cara sederhana untuk mengatur keuangan pribadi dan keluarga. Cara itu menggunakan amplop khusus, agar masyarakat lebih mudah mengerti dibandingkan dengan istilah-istilah keuangan yang masih asing. Aidil Akbar menyediakan tiga amplop berwarna dalam buku yang dibagikan pada peserta.
“Amplop hijau untuk pengeluaran bulanan, amplop kuning untuk tabungan, dana darurat, dan asuransi serta amplop merah untuk investasi," kata Aidil Akbar.
Akan tetapi, kemajuan teknologi tidak menjamin masyarakat tetap bisa mengatur keuangan dengan baik. Bahkan, bisa membuat masyarakat menjadi konsumtif sehingga mengakibatkan besar pengeluaran daripada pemasukan/pendapatan. Melihat kenyataan ini, Aidil Akbar tergerak untuk mengembalikan kebiasaan kuno yang pernah dilakukan sang ibu. Dalam metode Manajemen by Amplop ini kemudian menyebutnya sebagai pos untuk diisi dengan dana keperluan yang berbeda-beda. Dengan kebiasaan yang sederhana, ia mengajak peserta diskusi untuk menerapkan cara itu ke dalam perencanaan investasi, tabungan, dan pengeluaran bulanan.
Dalam acara Bedah Buku ini, Sekretaris Kemensetneg memberikan cendera mata kepada narasumber. Beberapa buku juga diberikan Aidil Akbar kepada Bagian Perpustakaan untuk dapat dibaca para pegawai di lingkungan Kemensetneg. Bagi yang berminat, buku-buku tersebut dapat dibaca di Perpustakaan yang berada di Gedung I Kantor Kemensetneg. Pada akhir diskusi, penyelenggara juga menyediakan sesi konsultasi dengan Tim Aidil Akbar untuk para peserta yang memerlukan saran tentang pengelolaan keuangan. (DEW – Humas Kemensetneg)