Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Hubungan Masyarakat (Humas) menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun (FGD) berkolaborasi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dalam upaya mengembangkan organisasi pembelajar guna mewujudkan Layanan Kehumasan Kemensetneg yang terintegrasi menuju Dilan Proaktif (Digital Melayani, Profesional, dan Inovatif) pada Kamis (5/5).
FGD diselenggarakan secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Kegiatan diselenggarakan di Gedung BRI I, Jakarta, yang diikuti oleh peserta yang terdiri atas perwakilan dari satuan organisasi dan Badan Layanan Umum (BLU) Kemensetneg, dan Jajaran PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., yang diwakili oleh Aestika Oryza Gunarto, selaku Corporate Secretary yang juga sebagai Ketua Umum Forum Humas BUMN Periode 2021-2023.
Dalam pengantar FGD Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto memaparkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah upaya menciptakan ekosistem yang kondusif terhadap upaya pengembangan organisasi pembelajar (Learning Organization) agar adaptif dan agile dalam memberikan nilai tambah kinerja kepada organisasi.
“Reformasi Birokrasi harus didukung secara optimal dengan terus mengembangkan cara kerja baru, dengan mengutamakan inovasi melalui digitalisasi, debirokratisasi dan deregulasi yang tujuan utamanya adalah membuat pelayanan publik semakin cepat termasuk dibidang kehumasan.” ucap Eddy
Lebih lanjut Eddy menjelaskan bahwa untuk menyukseskan paradigma baru ini Kemensetneg akan terus mengembangkan beragam inovasi yang sampai ini telah tercatat 153 inovasi, integrasi layanan kehumasan yang berbasis digital merupakan salah satu yang akan terus dikembangkan sebagai komitmen Kemensetneg untuk meningkatkan pelayanan publik di bidang kehumasan.
Forum dilanjutkan dengan pemaparan dari Aestika Oryza Gunarto terkait transformasi dan inovasi yang telah dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dalam pembukaannya, Aestika menjelaskan bahwa saat ini BRI terus berusaha untuk berkembang guna memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional kepada masyarakat yang berkaitan erat dengan peran BRI yang memiliki economy value dan social value bagi negara untuk terus berkontribusi dan memberikan makna.
“Kami mengelola komunikasi dan kesekretariatan di Bank Rakyat Indonesia dengan terus meng¬upgrade dan mengembangkan kualitas kita saat ini. BRI saat ini tengah melakukan transformasi dengan membangun agile dan entrepreneurial mindset untuk mempertahankan posisi kami sebagai bank dengan keadaan yang sehat meskipun di tengah pandemi, sehingga kami dapat terus memberikan kontribusi pada negara.” ujar Aestika.
Selanjutnya Vice Precident Corporate Communications BRI, Roma TJP Simanjuntak, memberikan penjelasan teknis mengenai strategi komunikasi yang sedang dijalankan oleh BRI yang tujuannya adalah untuk meningkatkan citra perusahaan sebagai grup lembaga keuangan terbesar di Indonesia yang kredibel, terpercaya, inovatif, dan berkontribusi dalam membangun perekonomian Indonesia.
“Upaya yang dilakukan adalah dengan membangun pemberitaan yang fokus dan sesuai dengan payung komunikasi kami, memilih channel yang tepat dan melakukan kerjasama dengan media, meningkatkan hubungan baik dengan media, serta mengukur efektivitas pemberitaan terkait BRI.” lanjut Roma.
Pria yang akrab disapa dengan panggilan Roma ini lebih lanjut menjelaskan terkait manajemen krisis yang diterapkan oleh BRI, terutama dalam bidang komunikasi. Menurutnya, industri pelayanan rentan terhadap krisis sehingga dibutuhkan penanganan yang cepat namun tetap berhati-hati dengan terus menjawab krisis yang terjadi sehingga tidak akan semakin memburuk.
Di sisi lain, Roma menjelaskan bahwa untuk pemberitaan terkait BRI yang keluar harus tetap sesuai dengan keaslian yang terjadi guna terus menjaga integritas dari BRI. Untuk sosial media, buatlah konten sosial media yang tidak terlalu berat agar masyarakat tidak jenuh. Anggaplah khalayak merupakan khalayak BRI sendiri, konten seperti apa yang ingin kita lihat.
Peserta rapat terlihat antusias mengikuti FGD ini. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya jumlah peserta kurang lebih 55 orang dan tanggapan yang diberikan oleh peserta saat sesi diskusi. Forum ini merupakan langkah awal untuk dapat terus membangun kemitraan strategis kolaborasi dan sinergitas dalam mendorong inovasi dan kreatifitas untuk meningkatkan layanan kehumasan dan bidang-bidang lainnya. (KHA/YLI/FFA-Humas Kemensetneg)