Setelah sukses menyelenggarakan Anugerah Inovasi 2016 pada tahun 2017 lalu, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) kembali adakan Anugerah Inovasi 2017 di Gedung Krida Bhakti, Selasa (10/4). Dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dan seluruh pejabat Kemensetneg, acara ini diselenggarakan guna memberikan apresiasi kepada para inovator yang telah berperan melahirkan inovasi-inovasi baru di Kemensetneg pada sepanjang tahun 2017.
“Luar biasa, pada tahun 2016 ada 47 inovasi tercatat. Di tahun 2017, sebanyak 106 inovasi yang diusulkan telah berkembang di Kemensetneg. Ini artinya 226% kenaikannya”, kata Abdul Azis selaku Staf Khusus Mensesneg Bidang Tata Kelola Pemerintahan sekaligus Ketua Tim Penilai Inovasi.
Abdul Azis juga menyampaikan, dari 106 inovasi yang diusulkan kemudian diseleksi menjadi 45 inovasi. Hal itu tentu saja melalui proses elaborasi, filtering judul, orisinalitas, dan manfaatnya. Berbeda pula dengan tahun sebelumnya, inovasi yang terpilih sudah dipaparkan di depan tim penyeleksi sehingga jelas konsepnya, bagaimana prosesnya, dan siapa pencetusnya.
Inovasi yang diusulkan sangat beraneka ragam. Banyak inovasi yang berbasis IT, namun ada juga inovasi yang berbasis debirokritasi tanpa injeksi IT. Inovator juga menggabungkan IT dan debirokratisasi, bahkan mengadopsi teknologi dari luar yang kemudian diterapkan menjadi inovasi. Dari 45 inovasi yang telah lolos seleksi, dikelompokkan menjadi delapan kategori yang terdiri dari tujuh kategori umum dan satu kategori khusus. Tujuh kategori umum tersebut antara lain dalam Bidang Keuangan, Organisasi, Informasi, Pelayanan Eksternal, Pelayanan Internal, Pelayanan Eksternal dan Internal, dan Bidang Pengembangan SDM. Satu kategori khususnya yakni Bidang Pengelolaan Lingkungan. Setelah melalui proses penilaian secara ketat, terpilih 22 inovasi yang berhasil memperoleh Anugerah Inovasi 2017 dan lima penghargaan yang khusus diberikan keepada pejabat yang telah berperan dalam membangun inovasi-inovasi di Kemensetneg.
Pada acara ini, Pratikno memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh inovator yang telah berkontribusi selama bertahun-tahun di Kemensetneg. Menurutnya, dalam dunia digital yang akan berhasil adalah mereka yang mau belajar. “Kementerian Sekretariat Negara adalah bagian dari Istana yang harus menjadi tauladan dengan zero mistakes. Karena sedikit kesalahan akan berpengaruh besar bagi Negara”, kata Pratikno. Di samping itu, ia juga mengharapkan Kemensetneg dapat menjadi tauladan dari segi tata kelola, layanan, lingkungan, SDM, seni dan budaya yang harus terus meng-upgrade dan mengembangkan inovasi yang sudah ada.
Dalam pengarahannya, Mensesneg mengatakan, “Tujuan inovasi adalah mengefisienkan cara kerja. Oleh karena itu, mari kita sederhanakan cara kerja kita dengan membuat inovasi”. Tak lupa, Pratikno juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia penyelenggara yang telah menyajikan acara Anugerah Inovasi 2017 semakin menarik dari tahun sebelumnya. (NAD-Humas Kemensetneg).