Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan International Atomic Energy Agency (IAEA) menyelenggarakan pelatihan Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) yang bertajuk Application of Double Haploidy for Mutation by Speed Breeding (MbyS), Toward Crop Improvement yang bertempat di Hotel Mercure, Jakarta, Senin (5/12).
Pelatihan internasional ini diikuti oleh 16 peserta dari sepuluh negara Asia, yaitu Bangladesh, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Vietnam dan Indonesia.
Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri, Noviyanti mengatakan Indonesia berkomitmen untuk mencapai Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Dengan prinsip “No One Left Behind” Indonesia tetap mengedepankan produktivitas pertanian dan pangan berkelanjutan yang penting dalam mencapai SDG Goal 2, yaitu Zero Hunger.
“Tujuan dari agenda tersebut ialah memiliki target khusus untuk mengakhiri segala bentuk kelaparan dan kekurangan gizi. Hal ini melibatkan pemanfaatan teknologi dalam hal ini melalui penerapan Double Haploidy untuk Mutasi dengan Kecepatan berkembang Biak (MbyS) Terhadap Perbaikan Tanaman,” ujar Noviyanti.
Bagi Indonesia mutasi dengan pemuliaan cepat berperan penting untuk meningkatkan variasi genetik tanaman penting, Noviyanti mengatakan dalam sambutannya contoh pemuliaan mutasi sorghum relevan dengan Program Nasional diversifikasi pangan dan energi untuk mendukung ketahanan pangan dan energi di Indonesia dan keberhasilan ini telah diakui dalam skala global.
Sebelum menutup sambutan, Noviyanti berharap kepada peserta agar pelatihan KSST ini bermakna dan produktif. “Selain itu dengan datang ke Indonesia, Anda akan dapat melihat negara ini dan orang-orangnya dengan lebih baik, dan nantinya Anda dapat memainkan peran yang sangat signifikan dalam memperkuat dan mempromosikan hubungan dan kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan negara Anda, Semoga kerjasama kita terus berlanjut menjadi success story Kerjasama Selatan-Selatan Indonesia,” tutup Noviyanti.
Ketua Organisasi Riset Teknologi Nuklir (ORTN) BRIN, Rohadi Awaludin dalam paparannya mengatakan Indonesia sejauh ini berhasil menerapkan teknik mutasi perkembangbiakan untuk melepaskan beberapa angka varietas mutan yang penting bagi makanan tanaman pangan seperti beras, kedelai, sorghum, kacang hijau, kacang tanah, kapas, pisang dan gandum tropis.
Rohadi menjelaskan tujuan pelatihan ini adalah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman kami dalam melakukan dasar-dasar penelitian dan pengembangan perkembangbiakan mutasi untuk menghasilkan yang diinginkan, yaitu mutan garis dan varietas yang dapat bermanfaat untuk mendukung produksi pertanian di wilayah negara-negara.
Pelatihan ini mengajak peserta untuk menambah wawasan mengenai nilai guna kandungan serta kelebihan Sorghum hasil mutasi dibanding tanaman lain, seperti padi dan gandum. Selain itu, peserta juga mengetahui manfaat nilai ekonomi sorghum dalam kehidupan.
Disambut oleh Guru Besar bidang Teknologi Pakan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Luki Abdullah peserta dijelaskan akan melakukan visit dan presentasi untuk melihat sorghum bisa diubah jadi makanan buat manusia, hewan, dan mempunyai nilai ekonomi.
Peserta juga diajak untuk mengunjungi kebun sorghum dan pabrik sorghum diolah. Pelatiham KSST ini diadakan selama lima hari dari tanggal 5 sampai dengan 9 Desember 2022. (ART- Humas Kemensetneg)