Pada hari Senin (3/6), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi membuka program pengembangan kapasitas di bidang produksi varietas jagung hibrida di Malang, Jawa Timur. Bekerja sama dengan Pemerintah Timor Leste, Kemensetneg dan BRIN menyelenggarakan program yang bertajuk Capacity Building Program on Hybrid Corn Seed Release dan diikuti oleh 8 orang peserta dari Timor Leste dan Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi praktik baik dan saling belajar tentang perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan antara Indonesia dengan Timor Leste guna mengembangkan bibit unggul benih jagung hibrida yang dapat digunakan sebagai bahan pangan dan juga berperan besar di industri pakan ternak dan bioetanol.
Direktur Pengembangan Kompetensi BRIN, Sasa Sofyan Munawar, menyatakan bahwa program ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Indonesia melalui BRIN untuk dapat mengembangkan kapasitas sumber daya manusia dalam mendukung proses hilirisasi dan produksi bibit jagung hibrida yang berkualitas. Selain itu, mewakili Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri (KTLN) Kemensetneg, Kepala Kelompok Kerja Kerja Sama Triangular dan Selatan-Selatan Biro KTLN Kemensetneg, Ida Ayu Yulie Primashanti, menekankan bahwa kemitraan multipihak (multistakeholder partnership) sangat terlihat dalam kegiatan ini, karena melibatkan lembaga pemerintah, sektor swasta, dan petani mandiri.
Selama kegiatan, peserta mengikuti program yang dikemas dalam dua bagian, yaitu sesi klasikal dan non-klasikal. Metode ini diharapkan mampu mengoptimalisasi manfaat dan dampak baik yang diterima oleh peserta melalui diskusi aktif di kelas dan kunjungan lapangan ke salah satu perusahaan produsen jagung hibrida mitra BRIN, UD. Sari Bumi Indonesia. Guna menambah kaya pengalaman para peserta di Indonesia, Kemensetneg dan BRIN juga menyiapkan kegiatan kebudayaan dengan menunjukkan ciri khas kota Malang.