Senin (6/3), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Hubungan Masyarakat (Humas) mengunjungi Pusat Studi ASEAN (PSA) atau ASEAN Studies Center (ASC) Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengajak kolaborasi demi mengglorifikasikan Keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN 2023.
Tim Humas yang dipimpin oleh Kepala Biro Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto disambut dengan hangat oleh Executive Director ASC UGM, Dafri Agussalim beserta jajaran di Ruang ASC, Lantai 2, Gedung BC, Kampus UGM Yogyakarta. Eddy menyampaikan bahwa Kemensetneg ingin membangun kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka menyukseskan diseminasi informasi terkait Keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN 2023.
“Saya berharap dengan visi dan misi yang sama, program dan kegiatan KTT ASEAN 2023 antara Kemensetneg dan Pusat Studi ASEAN UGM dapat terintegrasi dengan baik demi memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat.” Ujar Eddy.
Ajakan kolaborasi Kemensetneg disambut baik oleh Dafri, hal ini sejalan dengan tema PSA UGM yaitu “Bringing ASEAN Closer to You” dengan mendiseminasikan informasi kegiatan-kegiatan ASEAN kepada masyarakat luas. Untuk mewujudkan hal tersebut, PSA UGM selain mengadakan beberapa penelitian termasuk sektor ekonomi ASEAN, juga memiliki program seperti AYIEP (ASEAN Youth Initiative Empowerment Program), Bincang ASEAN, dan seminar. Terkait AYIEP, Dafri menjelaskan bahwa hal ini dapat mendorong partisipasi aktif generasi muda untuk lebih banyak terlibat dalam menyukseskan Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023.
Dafri menambahkan bahwa Pusat Studi ASEAN bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Tenggara. Selain itu, peran penting ASEAN yang telah lama dirasakan oleh masyarakat di Asia Tenggara masih terdapat persoalan, dengan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap persepsi ASEAN itu sendiri. Dafri pun berharap adanya kolaborasi dengan Kemensetneg, dapat meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat terhadap Keketuaan Indonesia pada KTT ASEAN 2023, serta memberikan dampak yang lebih luas.
“Kita berharap dengan Keketuaan Indonesia ini dapat membawa dampak yang positif bagi Indonesia di berbagai bidang, baik politik, ekonomi, keamanan, sosial, dan tentu saja meningkatkan citra Indonesia di forum-forum multilateral sebagai negara yang memiliki leadership yang tinggi. Tentu saja ini tidak mudah karena tantangan yang kita hadapi sekarang begitu beratnya, seperti geopolitik, geostrategis, dan ekonomi, tapi saya percaya Indonesia memiliki kemampuan itu.” Tutup Dafri.
Diskusi yang dilakukan antara Kemensetneg dengan PSA UGM berlangsung secara aktif dengan membahas berbagai peluang kolaborasi dan teknis dalam menyukseskan KTT ASEAN 2023. Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata dan majalah Inovasi yang memuat berbagai inovasi di Kemensetneg, salah satunya Setneg-X yang merupakan program prioritas Menteri Sekretaris Negara dalam menumbuhkan ekosistem inovasi, menjembatani lahirnya produk inovasi dan talenta inovator di Kemensetneg.
Untuk diketahui, ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) merupakan organisasi kawasan yang mewadahi kerja sama 10 (sepuluh) negara di Asia Tenggara. Hadirnya Pusat Studi ASEAN dilatarbelakangi oleh arti institusi ASEAN dalam menjaga stabilitas keamanan regional dan meningkatkan kerjasama ekonomi di Asia Tenggara. PSA UGM merupakan yang pertama kali didirikan di Indonesia pada tahun 2012, satu tahun setelah Keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN 2011. (RDW-Humas Kemensetneg)