Kamis (12/11), Asisten Deputi Pengaduan Masyarakat (Asdep Dumas) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melanjutkan tahap evaluasi lanjutan dengan melakukan presentasi dan wawancara secara virtual pada kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Dalam ajang para Pelaksana Pelayanan Publik ini, sebanyak 46 dari 439 instansi telah lolos tahap evaluasi dokumentasi dan akan membuktikan diri sebagai Pelayan Publik Terbaik dalam hal pengelolaan pengaduan pelayanan publik, khususnya melalui platform LAPOR!.
Banyaknya penanganan pengaduan masyarakat kepada Presiden, Asdep Dumas tidak saja berorientasi pada pelayanan administratif, tetapi juga penanganan substantif. Hal tersebut menjadi latar belakang Asdep Dumas untuk ikut serta dalam Kompetisi Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik tahun ini.
“Di Kemensetneg, pengaduan disampaikan kepada Presiden dengan jumlah setiap tahun meningkat dan jenis masalah yang sangat kompleks. Namun, penanganan penyelesaiannya hampir semua bukan pada Presiden tapi pada instansi terkait yang responsnya masih rendah, ditambah dengan adanya pandemi Covid-19. Atas dasar permasalahan tersebut, kita mencoba menuangkannya dalam visi perbaikan layanan dalam berbagai dokumen ketentuan perundang-undangan di Kemensetneg,” ungkap Hadi Nugroho selaku Asdep Dumas yang mendaftar kompetisi berbekal evidence pengaduan publik yang sangat banyak.
Berdasarkan latar belakang dan visi yang telah dituangkan, Asdep Dumas mengkaji penanganan pengaduan masyarakat dengan dukungan daya kuantitatif dan kualitatif sehingga menghasilkan inisiatif sistem pengelolaan pengaduan, antara lain terkait model penanganan pengaduan berupa korespondensi, pemantauan, gelar pengaduan, klarifikasi dan konfirmasi, rapat koordinasi, forum konsolidasi, penyerapan aspirasi, investigasi, konsultasi pakar, serta pembentukan focal point.
Selain dengan menciptakan model penanganan pengaduan, Asdep Dumas juga melakukan penguatan kapasitas melalui pembangunan infrastruktur dan teknologi seperti penyediaan tempat konsultasi pelayanan pengaduan bagi masyarakat/pengadu yang datang sehingga komunikasi dapat berlangsung dengan nyaman.
Sebagai upaya memperkuat sistem pengelolaan pengaduan yang telah ada, Asdep Dumas pun melakukan penguatan kapasitas manajemen pengelolan pengaduan. Begitu pun di tengah masa pandemi yaitu dengan melakukan adaptasi layanan dengan tatanan normal baru (new normal).
Penilaian dilakukan oleh Dewan Juri sebagi Tim Penilai antara lain Mantan Menteri PANRB, Akademisi Departemen Sosiologi Universitas Indonesia, Anggota Tim Reformasi Birokrasi Nasional, Jurnalis, dan Tenaga Ahli PATTIRO (organisasi berbasis riset dan advokasi). Akhir November mendatang, sebanyak 46 intansi yang telah melalui tahap evaluasi lanjutan ini, akan dipilih 15 Instansi Pemerintah Terbaik dalam Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Tahun 2020.
“Kami berharap dari presentasi dan tanya jawab tadi bisa mendapatkan nilai yang bagus untuk Kementerian Sekretariat Negara,” pungkas Hadi menyampaikan harapannya. (DEW-Humas Kemensetneg)