Kemensetneg, KemenESDM dan GIZ Gelar Pelatihan Energi Terbarukan - Solar Photovoltaic Powerplant

Indonesia  | English
bagikan berita ke :

Senin, 05 Desember 2022
Di baca 1014 kali

Dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting, Kementerian Sekretariat Negara bersama Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta didukung oleh GIZ Indonesia menyelenggarakan 3rd Exchange Program on Renewable Energy - Solar Photovoltaic Powerplant.

Kegiatan ini merupakan program ketiga hasil kolaborasi antara Pemerintah Indonesia, Madagaskar, Nepal, dan Jerman sejak dilaksanakan untuk pertama kali di tahun 2021. Dengan mengedepankan pertukaran pengetahuan dan pengalaman implementasi Solar Photovoltaic Power Plant, program tahun ini dilaksanakan mulai tanggal 5 hingga 7 Desember 2022 dan diikuti oleh 56 peserta dari 3 negara (Indonesia, Madagaskar, dan Nepal).

Acara diawali dengan sambutan dari Noviyanti, selaku Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri Kemensetneg yang menyampaikan bahwa energi merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan sehari-hari, dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan manusia.

“Sumber energi utama yang digunakan saat ini didominasi oleh energi fosil, dan tingginya konsumsi energi fosil tersebut dapat menyebabkan krisis energi. Untuk itu, dalam menghadapi tantangan tersebut energi surya merupakan alternatif sumber energi terbarukan yang telah dikembangkan cukup masif di Indonesia dan dunia,” ujar Noviyanti.

Solar PV (Photovoltaic) adalah teknologi yang berfungsi mengubah secara langsung radiasi matahari menjadi energi listrik dan menghasilkan efek fotovoltaik. Manfaat dari solar PV juga baik untuk daerah perkotaan maupun daerah terpencil.


“Manfaat penggunaan solar PV tidak hanya berdampak positif di perkotaan tetapi juga di daerah terpencil. Seperti yang kita ketahui, teknologi solar PV sebagai sumber listrik sangat cocok dibangun di semua wilayah yang memiliki iklim tropis,” ujar Noviyanti.

Pada program pertukaran (exchange program) ini juga hadir Kepala PPSDM KEBTKE, Susetyo Edi, yang menjelaskan bahwa energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. Dengan meningkatnya konsumsi energi global, potensi energi terbarukan telah menjadi subjek minat bagi banyak negara selatan termasuk Indonesia, Madagaskar, dan Nepal.

"Solar Photovoltaic adalah salah satu teknologi yang menjanjikan yang dapat meningkatkan campuran energi terbarukan di negara kita. Namun, masih memiliki keterbatasan mengenai pemanfaatan PV surya dari segi teknis dan manajemen. Semoga dalam pertukaran ini, kita bisa belajar bersama dan berbagi pengalaman mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Surya Photovoltaic.” ungkap Susetyo Edi.

PPSDM KEBTKE di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sumber Daya Mineral dan Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah memainkan peran penting dalam mengembangkan kompetensi pada sub sektor Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi untuk Indonesia, seiring dengan kemampuan beradaptasi, melalui teknologi, mampu mengubah  layanan secara daring.

Acara kemudian ditutup dengan pemaparan secara teknis oleh Aji Prakoso. Aji Prakoso menjelaskan mengenai peta persebaran penggunaan sistem solar di Indonesia. Selain itu, Aji juga menjelaskan penggunaan photovoltaic yang semakin meningkat di dunia dan juga karakteristik secara umum dari photovoltaic. (COR, ART/Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           0