Kementerian Sekretariat Negara melalui Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri (KTLN) bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) serta Sekretariat Colombo Plan memboyong 25 peserta dari Negara-negara Anggota Colombo Plan ke kota Surakarta, Jawa Tengah. Negara-negara yang terlihat berpartisipasi adalah Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Fiji, Lao PDR (Laos), Malaysia, Maladewa, Pakistan, Sri Lanka, dan Indonesia.
Menteri Sekretaris Negara yang diwakili Kepala Biro KTLN, Nanik Purwanti dalam sambutan tertulisnya mengungkapkan bahwa hal ini dilakukan untuk memperlihatkan komitmen Indonesia dalam memastikan setiap anak memiliki hak untuk tumbuh dalam lingkungan di mana mereka merasa aman dan nyaman serta memiliki akses ke layanan dasar.
"Dari 2010 hingga sekarang, ada 323 kabupaten, kota di Indonesia yang telah memulai program menuju Kota, Kecamatan Ramah Anak. Surakarta adalah salah satu kota percontohan yang menerapkan Kota Ramah Anak sejak 2006." ujarnya.
Kunjungan dilakukan dengan mengadakan pelatihan internasional dalam rangka Kerja Sama Teknik Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) dengan tema “Sharing Best Practices on the Implementation of Child Friendly City in Indonesia” pada 10 s.d. 15 September 2018 di Kota Surakarta.
Nanik mengungkapkan bahwa program ini dirancang untuk berbagi pengalaman Indonesia dalam mengembangkan Kota Ramah Anak dan tujuan utama dari program pelatihan adalah untuk membangun pemahaman dan kesadaran bersama di antara Negara-negara Anggota Rencana Colombo Plan mengenai pemenuhan hak-hak anak dan pelaksanaan Kota Ramah Anak.
"Pada akhir program pelatihan, kami berharap semua peserta akan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mereka dan secara bersamaan mengembangkan Rencana Aksi untuk pelaksanaan Kota Ramah Anak di negara mereka masing-masing" tambahnya.
Selama kurang lebih lima hari, pelatihan terbagi kedalam dua program. Pertama in class training dimana peserta dapat berdialog langsung dengan berbagai pemangku kepentingan di Surakarta yang juga disebut Solo atau Sala artinya Kota Sendiri dalam kaitannya membangun kota layak Anak. Kemudian dilanjutkan dengan pogram kedua yaitu kunjungan lapangan. Setelah menerima materi, berdialog, dan bertukar gagasan, para peserta diberikan kesempatan untuk melihat langsung berbagai capaian Kota Surakarta di lapangan. Para peserta akan berkunjung ke berbagai lokasi, diantaranya kunjungan ke Jebres Creativity and Learning Center, Autism Center Jebres, Puskemas Jebres, dan sekolah-sekolah dasar yang layak anak. Selain itu, peserta juga berkesempatan untuk berkunjung ke KREASSO Expo 2018, tempat-tempat budaya seperti Candi Ceto dan Candi Sukuh, dan ke museum batik Danar Hadi.
Kegiatan juga dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) Yohana Yembise, Perwakilan Sekretariat Colombo Plan, Tooba Mayel, dan Walikota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo. (Humas Kemensetneg)