Hari terakhir penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jumat (12/3), sebanyak 90 persen dari sekitar 5200 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN di lingkungan Lembaga Kepresidenan telah menerima vaksin. Pelaksanaan vaksinasi yang dilaksanakan Kemensetneg ini merupakan program pemerintah kepada ASN yang menjadi salah satu sasaran penerima vaksin prioritas karena bertugas di bidang pelayanan publik dan sebagai upaya mencegah serta memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Kepala Bagian Pelayanan Kesehatan, Biro Umum Kemensetneg dr. Hotlan Parlindungan Siallagan menyampaikan kelancaran pelaksanaan vaksinasi Covid-19, “Jadi, total pelaksanaan vaksin di lingkungan Lembaga Kepresidenan sampai dengan hari ini termasuk BLU (Badan Layanan Umum) di bawah Kemensetneg total hampir 5200 orang yang akan divaksin. Saya taksir sekitar 90 persen yang telah divaksin dan hanya 10 persen yang tidak dapat divaksin adalah Penyintas (orang yang pernah terpapar Covid-19) yang belum waktunya divaksin, ibu hamil, dan beberapa orang dengan penyakit bawaan namun dengan pengobatan rutin seperti diabetes, hipertensi, itu sudah direlaksasi Kemenkes untuk dapat dilakukan vaksin,” ucapnya.
Proses vaksinasi dilakukan dalam beberapa tahap, mulai pendaftaran, verifikasi data, screening data kesehatan, dan pemberian vaksin kepada peserta. Setelah dilakukan vaksin, peserta diobservasi selama 30 menit untuk mengetahui apakah ada keluhan yang berarti usai divaksin. Peserta juga menerima surat keterangan vaksin serta jadwal vaksin berikutnya.
Kemensetneg bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan juga tingkat Puskesmas untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Vaksin yang diberikan diproduksi oleh Biofarma dengan dosis 0,5 ml per orang.
Penjadwalan vaksin kedua rencananya akan dilakukan dua minggu setelah peserta menerima vaksin pertama, mulai tanggal 15 Maret 2021 sudah akan dimulai dan berakhir 26 Maret 2021. “Mudah-mudahan bisa terlaksana dengan baik dan tidak ada kendala. Kami harap teman-teman dapat menjaga kesehatannya, dengan olah raga teratur, istirahat cukup, minum vitamin, menjaga kondisi badan, dan tetap menggelorakan semangat 5M yang penting,” ujar dr. Parlin.
“Jadi, setelah divaksin belum tentu tidak bisa terpapar Covid-19, namun dengan divaksin gejala yang timbul tidak akan berat dan tetap bisa menularkan. Antibodi akan terbentuk maksimal sekitar dua minggu setelah vaksin kedua dilakukan,” pungkas dr. Parlin mengingatkan kepada peserta yang telah divaksin. (DEW-Humas Kemensetneg)