Sabtu (30/6), Istana Kepresidenan Yogyakarta menerima kunjungan 16 mahasiswa dari berbagai negara. Para mahasiswa ini ikut dalam program pertukaran mahasiswa yang bertujuan memahami lebih dalam mengenai bahasa, sejarah, budaya dan kehidupan masyarakat Indonesia terutama di Yogyakarta. Kesempatan mengunjungi Istana Kepresidenan Yogyakarta pun tidak dilewatkan karena mereka bisa belajar banyak tentang sejarah dan budaya Indonesia di Istana ini.
Pemandu kunjungan menjelaskan sejarah, fungsi Istana, dan fungsi setiap ruangan yang ada di Gedung Induk. Para mahasiswa terlihat takjub dan antusias mengikuti kunjungan. Sebagian mengajukan pertanyaan seputar sejarah dan bangunan Istana. Setelah mengunjungi Gedung Induk, mereka kemudian mengunjungi Ruang Kesenian dan dilanjutkan ke Museum Istana Kepresidenan Yogyakarta. Sekitar 1 jam para mahasiswa tersebut berada di museum untuk belajar sejarah Indonesia, melihat ratusan lukisan, dan benda-benda seni yang dipamerkan.
Salah satu pelajar, Jonathan dari Amerika Serikat berkata, “Saya sangat senang bisa mengunjungi Istana Kepresidenan Yogyakarta dan melihat koleksi yang beraneka ragam, yang mewakili provinsi Aceh sampai Papua. Sangat menarik.” Sepanjang kunjungan Jonathan juga aktif bertanya kepada pemandu karena ingin tahu lebih banyak dan mendetail tentang sejarah dan budaya Indonesia.
Setelah mengunjungi Istana Kepresidenan Yogyakarta, para mahasiswa diharapkan dapat menceritakan pengalaman dan kesan-kesannya kepada keluarga dan teman di negara asalnya masing-masing, sehingga Istana Kepresidenan khususnya dan budaya Indonesia pada umumnya semakin dikenal luas oleh masyarakat dunia. Puas keliling Istana dan berfoto ria, para pelajar ini kemudian melanjutkan kunjungan ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta. (NOV/Istana Kepresidenan Yogyakarta – Humas Kemensetneg).