Biro Sumber Daya Manusia (SDM), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menggelar Ceramah Keagamaan Islam bertema "Meraih Cinta dengan Berbagi di Tahun Baru Islam". Kajian diadakan secara hybrid di Masjid Baitussalam, Istana Kepresidenan Bogor pada Senin (16/7).
Dalam rangka pembinaan rohani pegawai, ceramah hari ini menghadirkan K.H. Dadan Syaifullah (Kiai Anom) sebagai penceramah. Kajian juga bertujuan memperluas wawasan keislaman dan meningkatkan ketakwaan para pejabat/pegawai di lingkungan Kemensetneg kepada Allah SWT.
Membuka kegiatan, Kepala Istana Kepresidenan Bogor, Serketariat Presiden, Erwin Wicaksono menyampaikan bahwa dengan momentum memasuki Muharam 1446 H, sebagai umat muslim diharapkan dapat merenungkan pesan hijrah Nabi Muhammad SAW tentang pengorbanan, ketabahan, dan keberanian menghadapi tantangan kehidupan.
"Juga mengajarkan kita tidak hanya untuk merayakan kehidupan baru tapi menjadikan momentum memperbaiki diri, melayani masyarakat dengan lebih baik serta mempererat ukhuwah islamiah," ucap Erwin.
Mengutip Alquran surat Al-Baqoroh (82), Kiai Anom menafsirkan bahwa orang-orang beriman dan beramal saleh kelak akan kekal sebagai penghuni surga. Beramal atau bersedekah merupakan bentuk keimanan seseorang. Menunaikan ibadah sedekah dengan berbagi juga adalah bentuk cinta kepada sesama.
"Orang yang masuk surga tanpa hisab adalah orang yang senantiasa berbuat baik dengan sesama, keluarga, dan tetangga," kata Kiai Anom.
Selanjutnya, Ia menjelaskan ada tiga bentuk keimanan yang dapat menjadikan umat Islam beriman dijamin surga oleh Allah SWT. Pertama yaitu berbagi dengan anak yatim yang kelak menjadikan hajat manusia tercapai. Kemudian berbagi dengan menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT dan berbagi dengan memberi makan orang miskin.
"Orang yang bersedekah ibarat orang menanam satu biji lalu bertangkai akan menjadi seratus buah. Artinya orang yang berbagi bukan rugi, malah untung," ujar Kiai Anom.
Namun, Kiai Anom menekankan dalam mengerjakan beramal saleh harus disertai niat ikhlas yang murni dari hati agar tercatat sebagai perbuatan baik yang tentunya berpahala. Orang yang bersedekah juga harus bersih dari sifat ria (bangga telah berbuat baik) supaya pahala kebaikan tidak musnah.
Mempererat tali silaturahmi, kegiatan ceramah di Istana Kepresidenan Bogor mengundang pula pegawai purnatugas dan para anak yatim. Bukan sekedar pergantian tahun Islam, peringatan Muharam 1446 H diharapkan bisa meningkatkan habluminallah (hubungan manusia dengan Allah SWT) dan habluminannas (hubungan manusia dengan sesama manusia). (DEW/YLI-Humas Kemensetneg)