Dalam rangka memperingati Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca, Perpustakaan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) yang merupakan bagian dari Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PPKASN) menyelenggarakan Setneg Library Festival (SLF) 2023 bertema “Understanding Mental Health Literacy with the Library” dari tanggal 11 sampai dengan 15 September 2023.
Dilaksanakan secara hybrid, rangkaian Setneg Library Fest 2023, diawali dengan Bincang Buku "Merdeka Sejak Hati" bersama penulis Ahmad Fuadi, Senin (11/9).
Membuka acara, Kepala PPKASN, Adyawarman mengungkapkan bahwa seiring perkembangan zaman, kunjungan ke perpustakaan bukan hanya dapat dimaknai dengan kunjungan secara fisik atau konvensional. Melainkan, dapat memanfaatkan adanya transformasi digital dengan mengunjungi perpustakaan digital atau e-library.
“Saat ini, Perpustakaan Kemensetneg juga telah bertransformasi dengan mengembangkan aplikasi e-library untuk membantu rekan-rekan semua dalam mengakses, mencari, dan membaca buku-buku secara digital atau e-book. Sehingga dipersilakan bagi rekan-rekan untuk dapat memanfaatkan fasilitas tersebut,” ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari Sang Penulis buku “Merdeka Sejak Hati”, yakni Ahmad Fuadi. Mengawali perbincangan, Fuadi, sapaan akrabnya, mengenalkan sosok pahlawan nasional yang ia angkat kisah hidupnya melalui buku yang ia tulis. Sosok tersebut ialah Lafran Pane. Lafran Pane merupakan sosok pahlawan nasional yang kurang dikenal, namun memiliki nilai luhur yang layak diteladani.
“Jadi alasan saya mengangkat kisah Beliau ke dalam buku saya karena saya menyadari bahwa Beliau ini adalah pahlawan nasional yang memiliki banyak sekali sisi keteladanan, tapi sayangnya kurang dikenal. Jadi sayang saja, Beliau adalah pahlawan nasional namun dibiarkan dan kurang dikenal dan tidak ada di memory masyarakat luas”
Lebih lanjut, Fuadi menggambarkan sosok Lafran Pane sebagai sosok pejuang merdeka. Merdeka untuk dirinya sendiri, dan merdeka untuk Bangsa dari para penjajah. Berbagai keteladanan hidup juga bisa dicontoh dari Sang Pejuang Merdeka ini. kisah hidup Lafran Pane penuh dengan lika-liku, pernah menjadi anak jalanan hingga menjadi sosok pendiri salah satu organisasi mahasiswa islam terbesar di Indonesia yang banyak melahirkan tokoh umat dan pemimpin-pemimpin bangsa.
“Ada banyak keteladanan yang bisa kita contoh, Beliau merupakan orang yang jujur akan masa lalunya, tidak gila jabatan, sederhana, tidak pendendam, dan sangat disiplin. Kedisiplinannya juga ia contohkan dan terapkan kapada murid-muridnya saat ia mengajar”, ujar Fuadi menggambarkan sosok Lafran Pane.
Kepada lebih dari 300 peserta yang mengikuti secara hybrid dari seluruh Indonesia, kementerian/lembaga, sekolah dan perguruan tinggi, Fuadi juga menjelaskan proses panjang yang ia tempuh selama penulisan buku tersebut. Ia menjelajah dari Jogja hingga Amerika untuk melakukan riset dengan melalukan wawancara, mencari literatur, dan foto untuk mengetahui serta mengulik sosok Lafran Pane.
Berikutnya, ia berharap para pembaca buku “Merdeka Sejak Hati” ini dapat termotivasi dan meneladani hal-hal baik dari kisah hidup Lafran Pane yang terangkum dalam bukunya tersebut. “Harapan saya adalah kita bisa merefleksi nilai-nilai baik dari Lafran, dan bisa kita pake dalam kehidupan kita. Jadi keteladannya bukan hanya sekedar kita tahu, tapi lebih dari itu, dapat kita terapkan juga dalam kehidupan sehari-hari kita” pungkas Fuadi.
Bincang buku berlangsung interaktif dengan banyaknya tanya jawab yang dilontarkan para peserta kepada penulis ini. Setneg Library Fest 2023 juga akan menghadirkan narasumber menarik lainnya dengan topik bahasan yang seru dan tentunya edukatif. (SAR/ART- Humas Kemensetneg)