Jikalau aku melihat
Sawah menguning menghijau
Aku tidak melihat lagi
Batang padi menguning – menghijau
Aku melihat Indonesia
Â
Jika aku
melihat gunung-gunung
Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Merbabu
Gunung Tangkupan Prahu, Gunung Klebet
Dan gunung-gunung yang lain
Aku melihat Indonesia
Â
Jikalau aku mendengar pangkur palaran
Bukan lagi pangkur palaran yang kudengarkan
Aku mendengar Indonesia
Jika aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia
Â
Jika aku melihat wajah anak-anak di desa-desa
Dengan mata yang bersinar-sinar
(berteriak) Merdeka! Merdeka, Pak, Merdeka!
Â
Aku bukan lagi melihat mata manusia
Aku melihat Indonesia!â€
Â
(Aku Melihat Indonesia, Bung Karno)
Â
Bung Karno mampu membangkitkan semangat nasionalisme Rakyat Indonesia dengan orasi-orasinya. Tidak heran jika sebutan ‘Sang Orator’ melekat pada sosok Presiden RI Pertama tersebut.
Â
Untuk melahirkan ide-ide besarnya, Bung Karno pun acap menjalin kelindan dengan alam. Keindahan alam Indonesia sering diselipkan Bung Karno di dalam pidato, puisi, ataupun bukunya.
Â
Gedung Bentol menjadi salah satu tempat tetirah Bung Karno. Di dalam Gedung Bentol, Bung Karno sering bertafakur memandang alam bebas, mengagumi anugerah Allah untuk mendapat inspirasi dan kemudian ia tuangkan dalam pidato-pidatonya.
Â
Pembangunan Gedung Bentol di Istana Kepresidenan Cipanas merupakan gagasan Ir. Soekarno, yang kemudian pada tahun 1954, menggaet dua arsitek ternama Indonesia, yakni R. M. Soedarsono dan F. Silaban (dua arsitek yang juga berkolaborasi dalam pembangunan Monumen Nasional Indonesia).
Â
Nama Gedung Bentol diadaptasi dari batu-batuan alam yang sengaja ditempelkan menyerupai bentol-bentol, layaknya bekas gigitan nyamuk atau biduran, baik di bagian lantai maupun dinding gedung bagian luar.
Â
Sampai saat ini, eksterior dan interior Gedung Bentol masih mempertahankan konsep mulanya. Beberapa diantara yang tampak menghiasi ruangan, yakni tempat tidur, meja bundar, kamar mandi, lemari penyimpanan, alat sholat, lukisan-lukisan, sebuah meja kerja panjang membentuk huruf L (dihiasi dengan 2 foto, 4 miniatur kuda, 1 miniatur bola dunia, serta miniatur bendera Merah Putih) dilengkapi dengan kursi yang menghadap pemandangan langit biru, Gunung Gede Pangrango, hutan lindung, dan pohon pinus.
Â
Gedung Bentol juga kerap disebut sebagai Ruang Pandang karena dari dalam ruangan, kita dapat melihat pemandangan alam bebas. Keunikan desain Gedung Bentol menjadikannya salah satu tempat yang paling menarik perhatian pengunjung di Istana Cipanas. Saat berkunjung, para pemimpin negara setelah Bung Karno juga senantiasa menyempatkan waktu untuk berdiam diri menikmati pemandangan alam yang disuguhkan dari dalam Gedung Bentol.
Â
Istana Cipanas merupakan salah satu diantara tiga Istana Kepresidenan yang terbuka untuk umum, selain Istana Tampaksiring di Bali dan Istana Gedung Agung di Yogyakarta. Tak hanya Gedung Bentol, di Istana Cipanas terdapat beberapa pemberhentian menarik lainnya, mulai dari Gedung Induk Istana Cipanas, Museum Istana Cipanas, hingga beragam hayati dari berbagai negara menghiasi tanah seluas 26 hektar. Karena keasriannya, Istana Cipanas juga dijadikan sebagai salah satu lokasi diadakannya acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. (MIC-Humas Kemensetneg)