Jumat,18 Januari 2019, Humas Kemensetneg mendapat kesempatan untuk mengulik dapur Metro TV. Metro TV merupakan salah satu televisi nasional yang fokus pada program-program pemberitaan. Pada kunjungan ini Kemensetneg mengulik seputar proses pembuatan berita yang dilakukan oleh Metro TV. Dari mulai proses awal pengumpulan fakta hingga ditayangkan sebagai produk berita ke masyarakat. “Kami dari Humas Kemensetneg ingin belajar mengenai pengolahan berita yang dilakukan oleh Metro TV” ujar Eddy Cahyono.
Ade selaku Deputi Kepala Peliputan Metro TV menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan berita yang berlangsung di Metro TV dimulai dengan koordinasi yang dilakukan setiap hari melalui rapat pleno. Metro TV sendiri melakukan 4 kali rapat pleno setiap hari. Rapat Pleno pagi bertujuan untuk melakukan koordinasi penempatan reporter dan mengikuti listing agenda setting yang telah ditentukan oleh masing-masing produser program Metro TV. Proses pengumpulan berita dilakukan tidak hanya berdasarkan permintaan dari produser program tetapi juga berdasarkan berita aktual yang didapatkan repoter peliputan.
Setelah melakukan news gathering yang dilakukan pada pagi hingga siang hari. Pada rapat pleno siang melaporkan hasil liputan yang didapat dan kemudian masing-masing produser program akan memilih akan menggunakan berita mana. Hasil liputan yang sudah didapat akan dikirimkan melalui Dalet Galaxy, yang nantinya akan diolah oleh masing-masing produser untuk menjadi produk berita.
Proses liputan yang berjalan dari siang hingga sore akan di bahas pada rapat pleno sore untuk kemudian akan dipilih kembali oleh produser program Metro TV. Rapat pleno sore ini akan membahas juga mengenai budgeting semua reporter yang dari pagi sampai sore hari. Proses produksi berita kemudian akan dilanjutkan hingga rapat pleno 4 untuk menentukan agenda setting dari masing-masing produser program dan membuat proyeksi untuk liputan yang akan dilakukan pada hari selanjutnya.
Sebagai media cetak, Media Indonesia juga melakukan proyeksi. Proyeksi dilakukan pada malam hari untuk kemudian disebarkan kepada para reporter di lapangan keesokan harinya. Setelah fakta didapatkan kemudian akan dilakukan checking dan menentukan headline pada saat rapat sore. Berbeda dengan media penyiaran, proses pengumpulan berita tidak membutuhkan banyak alat.
Selain membahas mengenai proses produksi berita, Asdep Humas Kemensetneg dan jajarannya diajak untuk melihat langsung proses produksi berita. Humas Kemensetneg mengunjungi ruang produksi, newsroom, dan ruang media Indonesia. (Humas Kemensetneg)