Menilik Sosok Berkebaya dan Berdaya

 
bagikan berita ke :

Kamis, 27 April 2017
Di baca 854 kali

Terdengar merdu bait-bait lirik Lagu Kartini yang dilantunkan oleh Ibu-ibu hebat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sekretariat Negara (DWP Kemensetneg) Republik Indonesia. Pelantun lagu yang berjumlah 25 orang itu berbaris rapi dua jajar dengan satu pemandu lagu, memenuhi panggung acara yang berada di Ruang Aula Serba Guna, Gedung III Kementerian Sekretariat Negara pada Kamis (20/4). Nyanyian yang diiringi lantunan musik itu menjadi pembuka acara "Talkshow Bahaya Infeksi Saluran Kemih pada Wanita dan Cara Alami Mengatasinya".

 

Talkshow kesehatan yang diselenggarakan atas kerja sama DWP Kemensetneg dengan Unit Kesehatan Kemensetneg dan PT Combiphar ini merupakan agenda dalam rangka peringatan Hari Kartini yang jatuh pada Jumat 21 April 2017. "Talkshow bertema kesehatan ini merupakan salah satu realisasi dari nilai-nilai spirit Ibu Kartini yang selalu menyuarakan ranah sosial, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat," ujar Siti Faridah Pratikno, Penasehat DWP Kemensetneg, saat membuka acara talkshow.

 

Di dalam ruangan yang bernuansa warna coklat itu terdapat 149 tamu undangan. Ruangan yang didominasi "para kartini" ini seolah menjadi potret kesuksesan perjuangan Kartini dalam meningkatkan derajat perempuan. Berkat jasanya, para perempuan saat ini bisa dengan bebas mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi hingga mampu sejajar dengan kaum lelaki.

 

Sebagai bagian dari wujud merayakan Hari Kartini, terlihat para peserta talkshow mempercantik penampilannya dengan balutan busana khas nusantara. Lalu lalang para perempuan dengan ragam warna kebaya serta ragam corak batik turut memberi kesan pelangi pada ruangan tersebut. Para peserta juga terlihat antusias dalam menyimak talkshow. Tak lupa para peserta juga melakukan diskusi langsung dengan para pemateri.

 

"Kegiatannya bagus, topiknya juga bermanfaat, semoga ke depannya DWP Kemensetneg bisa mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat lagi," ujar Shanti Mira, salah satu peserta talkshow.

 

Sebagai informasi, terhitung sejak 2 Mei 1964, dengan berlandaskan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964, Presiden Soekarno menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini 21 April sebagai Hari Kartini.

 

Peringatan Hari Kartini bukan hanya bentuk seremonial semata. Namun lebih dari itu, 21 April adalah momen renungan apakah masih ada "Kartini" saat ini? Bagaimana bentuk penghargaan kita kepada ibu Kartini? Apakah masih gencar menyuarakan kepentingan perempuan? Hal itu menjadi renungan bersama.

 

Kartini masa kini adalah inspirasi perubahan menjadi perempuan yang cerdas, mandiri, bijaksana, dan selalu memberikan manfaat untuk lingkungan dan masyarakat. Kartini masa kini bukan berarti harus berbalut kebaya, kain batik, dan bersanggul rapi. Kartini masa kini harus gemar menimba ilmu dan berani mencetuskan gagasan. Harus ikut mengupayakan pengembangan diri dan jangan berhenti belajar untuk menerapkan ide inovatif produktif yang berbasis keunggulan. Teladan Kartini masa kini itulah yang selama ini dilakukan oleh DPW Kemensetneg. (NIS - Humas Kemensetneg)

 


Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0