Kamis (1/4), Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno melantik tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) di Aula Serbaguna Gedung III Kemensetneg. Tiga pejabat yang dilantik adalah Kolonel Pnb. Yostariza, S.E. sebagai Kepala Biro Pengamanan, Sekretariat Militer Presiden; Kolonel Mar. Ludi Prastyono sebagai Kepala Biro Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Sekretariat Militer Presiden; dan Iman Budiman, S.H., M.H. sebagai Kepala Biro Administrasi Pejabat Negara, Deputi Bidang Administrasi Aparatur.
Pelantikan digelar berdasarkan Keputusan Mensesneg Nomor 87 Tahun 2021 dan Keputusan Mensesneg Nomor 88 Tahun 2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kemensetneg. Kepada ketiga pejabat yang dilantik diberikan tunjangan jabatan struktural sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Usai pembacaan Keputusan Mensesneg, ketiga pejabat melakukan pengambilan sumpah jabatan dan menandatangani berita acara pelantikan di hadapan Mensesneg dan saksi Deputi Bidang Administrasi Aparatur, Nanik Purwanti dan Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan, Gogor Oko Nurharyoko.
Seraya mengucapkan selamat kepada para pejabat yang baru dilantik dan menyampaikan apresiasi kepada pejabat terdahulu, Pratikno kembali menegaskan bahwa Kemensetneg adalah kementerian yang memiliki posisi yang sangat dekat dengan Presiden dan Wakil Presiden. Kemensetneg adalah wajah dari Presiden dan Wakil Presiden sehingga sebuah kesalahan yang kecil akan menjadi besar jika tidak berhati-hati.
“Saudara Saudara bekerja di kementerian yang sangat dekat dengan Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden, dan bahkan mengurus hal-hal yang ditandatangani langsung oleh Bapak Presiden. Sebuah kesalahan kecil, akibatnya sangat fatal. Sebuah masalah kecil, akibatnya sangat fatal. Oleh karena itu saya minta betul untuk terus berhati-hati menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya”.
Pratikno juga menyampaikan bahwa para eselon II saat ini bekerja dengan tantangan besar di era yang baru. Era yang dimulai karena adanya konversi besar-besaran dari jabatan struktural (eselon III dan IV) menjadi jabatan fungsional yang dilakukan oleh pemerintah. Konversi ini tidak hanya sebatas perubahan label tetapi mencakup perubahan cara bekerja, pembangunan ekosistem kerja baru, dan pembuatan KPI (Key Performance Indicator) baru.
Sebelum menutup sambutannya, Pratikno mengingatkan untuk terus melakukan digitalisasi, debirokratisasi, dan simplifikasi dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam menyelesaikan pekerjaan administrasi dan analitik. “Saya ingin staf kita dapat melakukan kerja dengan sebaik-baiknya, menghasilkan kerja yang optimal tanpa harus lembur. Kita juga berhak untuk belajar dan melakukan inovasi dengan cara kerja lebih efektif, kerja lebih efisien, memanfaatkan teknologi dan selalu berinovasi”, tutupnya.
Acara pelantikan yang dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat tersebut diakhiri dengan pemberian ucapan selamat dari Mensesneg untuk kemudian diikuti oleh sejumlah tamu undangan terbatas yang hadir. (WNS-Humas Kemensetneg)