Mensesneg Melantik Lima Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama

 
bagikan berita ke :

Senin, 12 November 2018
Di baca 5603 kali

Bertempat di Gedung Utama Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Menteri Sekretaris Negara melantik lima orang untuk mengisi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Kemensetneg, Senin (12/11).

Sesuai dengan Keputusan Menteri Sekretaris Negara Nomor 247 Tahun 2018, kelima pejabat yang dilantik adalah Yayat Hidayat, Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden; Hayu Sihwati Lestari sebagai Asisten Deputi Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan; Budi Setiawati Asisten Deputi Bidang Hukum, Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan; Edy Cahyono Sugiarto sebagai Asisten Deputi Hubungan Masyarakat, Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan; dan terakhir Erwin Wicaksono sebagai Kepala Istana Kepresidenan Bogor, Sekretariat Presiden.

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno menyampaikan selamat kepada pejabat yang baru dilantik serta berpesan untuk meningkatkan kualitas saat bekerja. “Pekerjaan kita semakin lama tidak akan semakin sedikit, kualitas pekerjaan juga dituntut semakin baik kesalahan kecil sekarang tidak bisa ditutup-tutupi dan itu akan menyebar dengan cepat sekali, kecepatan semakin tinggi, bukan hanya atasan kita yang kalah cepat tetapi atasan juga harus bereaksi cepat karena masyarakat butuh sangat cepat,” ujarnya.

Tak bosan Pratikno juga mengatakan tentang debirokratisasi pekerjaan. “Yang mana lebih penting dikerjaan dan yang tidak mana yang bisa dilimpahkan pada komputer ya dengan komputer. Yang bisa dilimpahkan ke kementerian lain ya dilimpahkan ke kementerian lain, jadi poin saya mengapa penggunaan teknologi dalam debirokratisasi menjadi lebih penting salah satunya adalah digitalisasi harus kita lakukan itu jadi sekali lagi bapak ibu sekalian tidak lagi kita bisa menggunakan hal atau cara-cara lama,” tandas Pratikno.

Terakhir Pratikno menginginkan kultur baru juga dibangun dalam bekerja. “Tidak semuanya bisa diselesaikan dengan hanya bisa memerintah pegawai karena punya jabatan eselon lebih tinggi. Jadi kultur baru juga harus dibangun. Kultur yang mengunggulkan peran dan fungsi bukan pada hirarki semata-mata. Jadi bapak ibu sekalian itu yang saya ingin sampaikan sekali lagi eselon II mendapatkan mandat yang merupakan motor utama melakukan inovasi di Kementerian Sekretariat Negara oleh karena itu kita harus be smart,” tutupnya. (ART, Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
6           5           0           0           0