Merawat Budaya, Membangun Jati Diri Bangsa, KGPPA Mangkunegara X Berbagi Cerita

 
bagikan berita ke :

Kamis, 26 Oktober 2023
Di baca 1448 kali

Mengakhiri rangkaian Setneg Serial Lecture seri ke-3 (SSL#03), Kamis (26/10), Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PPKASN), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mengundang Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo yang dinobatkan pada Maret 2022 lalu sebagai Raja Mangkunegaran bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya atau KGPAA Mangkunegara X.

Sosok Gusti Bhre sebagai pemimpin muda memberi harapan akan kemajuan kadipaten di Surakarta. Dalam forum diskusi interaktif kali ini, ia membawakan topik "Merawat Budaya, Membangun Jati Diri Bangsa: Inovasi Kepemimpinan di Puro Mangkunegaran". Diadakan secara hybrid di Auditorium PPKASN, Jalan Gaharu, Jakarta Selatan, SSL #03 bertujuan memberikan wawasan dan pengetahuan bagi ASN di lingkungan Kemensetneg.

Dalam meneruskan dinamika kepemimpinanya, Gusti Bhre memiliki tugas dan tanggung jawab besar, salah satunya merawat Puro Mangkunegaran sebagai institusi budaya. KGPAA Mangkunegara X tersebut juga telah menunjukkan beberapa inovasi yang dilakukan, seperti kegiatan Mangkunegaran Run in Solo 2023 yang memadukan olahraga lari dan kuliner serta dikemas dengan budaya. Keunikan tersebut menarik runners seraya mempromosikan budaya Jawa untuk tetap dilestarikan.


"Kegiatan ini kita bangun untuk menjembatani bagaimana generasi muda dapat meneruskan kebudayaan ke depannya dengan ikut serta dalam Mangkunegaran Run. Ini kurang lebih sama dengan kegiatan lainnya nanti, seperti di Pracima Tuin (Taman Pracima)," ujar Gusti Bhre.

Taman Pracima merupakan ikon baru di area Puro Mangkunegaran dan menjadi wisata baru kebanggaan warga Solo. Gusti Bhre menjelaskan, taman tersebut diharapkan mampu menjadi daya tarik dan tempat berkumpulnya masyarakat pada kegiatan-kegiatan kebudayaan yang digelar di sana. Ia menerangkan, Taman Pracima bisa menjadi tempat bertemunya kebudayaan Mangkunegaran dengan masyarakat sehingga modernisasi tetap dicapai tanpa menghilangkan tradisi.

Pada Gusti Bhre menyampaikan cita-cita menghidupkan tradisi dan budaya Mangkunegaran yang dikolaborasikan dengan teknologi, seperti mengeluarkan konten media sosial yang lebih substansial dengan kemasan lebih interaktif serta bermanfaat bagi masyarakat.

Mengakhiri pemaparannya, Gusti Bhre menjawab pertanyaan audiens dalam sesi tanya jawab. Ia menjelaskan relevansi nilai-nilai kepemimpinan Raja-raja Mangkunegaran sebelumnya yang masih sangat relevan di masa sekarang. Beberapa tulisan peninggalan tentang kepemimpinan juga disampaikan Gusti Bhre, yang hingga kini nilai-nilai tersebut masih bisa diaplikasikan.

"Bahwa nilai-nilai yang dikembangkan lebih dari 200 tahun tersebut banyak yang bersifat universal dan masih relevan untuk siapa saja. Ini merupakan aset luar biasa, suatu sejarah tradisi dan aset bangsa dan menjadi tugas kami untuk mengembangkannya. tidak hanya bermanfaat bagi kami tapi juga untuk semuanya ke depan," pungkas Gusti Bhre. (FTR/DEW-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           0