Bertempat di Aula Serbaguna Gedung III Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemensetneg menyelenggarakan Serial Lecture berjudul Mindfulness and Energy Management dengan menghadirkan Adjie Santosoputro, Kamis (23/8).
Adjie Santosoputro diawal acara mengajak para peserta yang hadir untuk jujur kepada diri sendiri. “Saya seringkali menanyakan apa kabar, dan biasanya dijawab “Baik”, saya ingin mengajak teman-teman semua ketika saya tanya apa kabar, dan teman-teman menjawab kabarmu baik, renungkan, apakah benar kabarmu baik, atau apakah benar kabarmu bahagia, saya ingin mengajak teman teman untuk jujur kepada diri sendiri, kalau emang kabarmu tidak baik, ya jangan memaksa diri untuk bilang baik-baik saja, untuk bisa mindful, kuncinya kita perlu jujur pada diri sendiri,” ujar Adjie, sapaan akrabnya.
Sebelum memulai bahasan mindfulness lebih lanjut, Adjie mengajak para penonton untuk bermain play discipline. “Untuk bisa belajar, kita perlu santai, karena saya juga belajar soal energi, maka saya juga menangkap bahwa sebagian peserta disini masih cukup tegang, kelihatan dari wajahnya dan ketika kita tegang, maka kita tidak bisa belajar, oleh karena itu kita main-main dulu boleh ya,” guraunya.
Ketika memasuki dunia kerja, akan banyak tantangan yang dihadapi. Menurut Adjie, kerja keras itu perlu, akan tetapi beristirahat dengan baik itu penting. “Work hard itu perlu, tapi rest well juga penting, seringkali dilupakan ya rest well, karena di dalam istirahat kamu mengumpulkan energi untuk kerja lebih produktif,” kata Adjie.
Menurut Adjie, saat ini kita ada ditengah-tengah mayarakat modern, dan ada satu hal yang mengikuti modernitas. “Ada satu hal yang mengikuti modernitas, jadi modern akan berakibat stres, modernitas selalu diikuti kompleksitas, dan kalau masuk di dunia kerja kompleksitas yang dihadapi oleh pekerja adalah beberapa diantaranya deadlines, yang kedua itu rekan kerja baik entah itu atasan atau bawahan yang nyebelin, hubungan didalam teamwork, ada juga penundaan, menunda melakukan pekerjaan, terus jadinya stres dan akhirnya depresi, depresi itu stres yang menumpuk,” jelas Adjie.
Terakhir, tantangan berikutnya dalam dunia kerja menurut Adjie yakni merasa terjebak dan terkena gangguan atau masalah kesehatan fisik.
“Mindfulness adalah berlatih untuk menjadi dirimu sendiri apa adanya. Bukan membandingkan dirimu dengan orang lain, belajar mengalir, less thinking more flowing. Bukan berarti mindfulness itu dalam dunia kerja artinya pasrah dan diam, tapi tetap bekerja keras namun adakalanya kita diam sejenak untuk beristirahat," terang Adjie.
Dalam paparan yang disampaikan oleh Adjie, dijelaskan bahwa mindfulness erat kaitannya dengan pengelolaan energi (energy management). Pengelolaan energi yang dimaksud, yaitu single tasking, mengerjakan yang terpenting, niat, mulai saja, menghitung napas, menyadari napas, ikhlas terima, mensyukuri dan berbagi energi welas kasih.
Sebelum menutup Serial Lecture ini, Adjie mengajak para peserta yang hadir untuk bersama-sama bersyukur kepada diri kita sendiri, memeluk diri kita untuk menyerah dengan indah. Kemudian dilanjutkan dengan berbagi energi welas kasih melalui cinta terhadap orang yang paling disayangi.
“Kita kebingungan bukan karena kita tidak tahu akan kemana, tapi kita kebingungan karena kita tidak tahu kita sedang berada dimana dan kita tidak tahu siapa diri kita serta marilah kita saling mengingatkan bahwa kita adalah manusia Indonesia. Manusia tangguh, pantang menyerah, legowo. Maka apapun rasa stres, marah, patah hati, dan benci kepada dirimu sendiri, jangan pernah malu karena dirimu adalah dirimu. You are perfect as you are.” tutup Adjie yang disambut dengan tepuk tangan meriah oleh peserta.
(ART, GIE – Humas Kemensetneg)