Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) bekerja sama dengan Meta Indonesia, Rabu (6/4), menyelenggarakan sesi ketiga Webinar Digital Workshop dengan tema “Social Media Campaign for G20”. Webinar ini dilaksanakan untuk mendorong serta mengedukasi Humas Kementerian maupun Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah dalam menggunakan Meta Family Apps, agar bisa mengoptimalkan kampanye digital perhelatan Presidensi G20.
Webinar sesi ketiga ini merupakan rangkaian Setneg Mantul Road to G20, guna untuk meningkatkan kompetensi kehumasan dalam pengelolaan platform sosial media di era digitalisasi saat ini. Digital Workshop menghadirkan dua narasumber dari Meta Indonesia, Dara Nasution, Manajer Hubungan Pemerintah Meta Indonesia; dan Khwan Ruengkham, Manajer Kemitraan Meta Asia-Pasifik.
Dalam sambutannya, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara, Eddy Cahyono menyampaikan saat ini hampir 75-80% populasi masyarakat dunia sudah melek digital, untuk itu Lembaga Kehumasan harus adaptif dan agile terhadap perubahan khususnya dalam menyampaikan pesan terkait dengan informasi kerja-kerja pemerintah melalui sosial media. Tentunya hal ini dapat membantu menyukseskan Presidensi G20 dalam penyebaran informasi kepada publik.
“Intinya kita harus membangun jejaring dan berkolaborasi bersama, sehingga Lembaga Kehumasan dapat berperan aktif dalam membumikan narasi G20 ini. Informasi terkait Presidensi G20 akan dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat dan juga perhelatan tersebut dapat membantu pemulihan ekonomi disaat seperti sekarang ini,” terang Eddy.
Menutup sambutannya, Eddy mengharapkan Lembaga Kehumasan dapat lebih mengeksplor terkait optimalisasi dalam membangun campaign, tidak hanya G20 saja, tetapi bisa juga campaign dari kegiatan masing-masing humas pemerintah. Hal ini jika berjalan dengan baik dapat meningkatkan engagement masyarakat, pesan yang disampaikan dapat terinternalisasi, dan juga yang paling penting mendapatkan feedback yang positif dari masyarakat.
Dalam menggaungkan presidensi G20, platform sosial media menjadi hal yang sangat efektif guna menggaungkan presidensi G20 karena dalam statistik terbaru Meta Indonesia, Dara menyampaikan penggunaan platform sosial media Meta Indonesia diantaranya Facebook, Instagram, Messenger, dan Whatsapp bahwa setidaknya ada 3,59 Milliar pengguna platform tersebut.
Dara menyampaikan bahwa Meta Indonesia dalam mengorganisasikan feeds yang tampil di beranda platform tersebut yaitu dengan menampilkan konten yang meaningfull atau memiliki arti. Oleh karena itu, Dara memberikan tips bagaimana membuat konten agar dapat terlihat secara luas. Pertama, Meningkatkan frekuensi dalam memposting konten. Kedua, Menciptakan konten kreatif yang membuat audiens merasa emosional dengan memberi respon melalui emoticon yang tersedia yang nantinya dapat meningkatkan engagement. Ketiga, Memperhatikan waktu yang tepat sebelum memposting sebuah konten melalui insight. Keempat, Melengkapi profile data untuk meningkatkan kualitas profile.
“Dalam mengelola akun pemerintah ada 3 tips dalam memancing engagement di platform yaitu menjadi diri sendiri dan memperbanyak munculnya individu dalam konten yang dibuat, memberikan sentuhan personal, dan menampilkan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat,” tutur Dara
Narasumber kedua yakni Khwan Ruengkham juga menjelaskan terkait pemanfaatan iklan pada platform Facebook agar konten tersebut bisa menarik khalayak. Khwan juga menambahkan dalam praktik terbaik iklan pada platform sosial media adalah konten yang menarik.
“Dalam membuat iklan diusahakan dapat membuat orang yang melihat iklan tersebut dapat tertarik untuk mencari lebih lanjut. Terdapat pertimbangan untuk mengiklankan sebuah produk atau konten kita di platform Facebook. Pertama, struktur iklan. Kedua, menentukan target audiens. Ketiga, menentukan budget sesuai paket iklan yang ada di Facebook. Keempat, membuat konten yang kreatif ini menjadi hal yang sangat penting dalam beriklan,” ujar Khwan.
Khwang juga menambahkan, ada dua cara dalam beriklan yaitu boosting post dan running ads. Boosting post ini cepat dan mudah dijangkau, langsung dari halaman pembuat iklan, dan lebih sedikit pilihan dalam beriklan, sehingga dapat meningkatkan engagement. Sedangkan running ads ini khusus diperuntukkan langsung dalam pengelolaan iklan, paket yang lengkap dalam beriklan, dan dapat menjangkau audience secara luas. Kedua iklan ini dapat digunakan untuk mendorong kesuksesan Presidensi G20.
“Iklan Facebook dapat membantu memperkuat pesan anda dan mencapai tujuan yang kita inginkan,” ujar Khwan.
Selain itu, Khawan juga menjelaskan terkait meningkatkan engagement di platform Instagram dengan mengoptimalkan tools yang ada seperti Instagram stories, feeds, reels dan ads.
Dengan diakhiri sesi ketiga workshop ini Lembaga Kehumasan dapat merealisasikan materi yang telah disampaikan secara efektif dalam penggunaan sosial media guna mendorong kesuksesan Presidensi G20. (IAA/SAP/ART, Humas Kemensetneg)