Kepala Biro Perencanaan Kementerian Sekretariat Negara, Sukma Irawan dalam sambutannya menjelaskan bahwa ada 3 (tiga) aspek evaluasi kinerja atas pelaksanaan RKA- K/L, yaitu aspek implementasi, aspek manfaat, dan aspek konteks. Indikator yang menjadi ukuran evaluasi kinerja atas pelaksanaan RKA- K/L adalah: Penyerapan Anggaran, Konsistensi Perencanaan dengan Implementasi, Pencapaian Keluaran (Output), dan Efisiensi Anggaran.
Selanjutnya Sukma Irawan menyampaikan bahwa pada Tahun Anggaran 2016 Pagu Bagian Anggaran 007 Kementerian Sekretariat Negara sebesar Rp2.640.905.224.000,00. Selain itu terdapat self blocking sebesar Rp320.994.468.000,00 atau (12,15%) dengan realisasi anggaran sebesar Rp2.118.759.126.366,00 atau (80,23%) dari pagu DIPA dan realisasi (91.33%) dari Pagu Self Blokir.
Sukma Irawan juga menekankan bahwa sesuai amanat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 249/2011, untuk capaian output fisik harus dilaporkan setiap bulan melalui aplikasi http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart/, namun salah satu penyebab tidak terlaporkannya perkembangan capaian output fisik adalah kesulitan pemanfaatan anggaran ‘menilai’ tingkat capaian output, sehingga dibutuhkan masukan dari pihak Kementerian Keuangan (DJA) dan pelaksana anggaran dari masing-masing Unit Organisasi di lingkungan Kemensetneg terkait formulasi untuk melakukan perhitungannya, sehingga bisa diseragamkan.
Rakor Monev dan Laporan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan RKA-K/L Kemensetneg Tahun 2016
Amanat untuk melaksanakan Evaluasi Kinerja Anggaran diatur di dalam Pasal 18 ayat (1) PMK Nomor 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan RKA-K/L, Kepala Bagian Pemantauan dan Evaluasi, Biro Perencanaan Kemensetneg, Hendry Arisandi selaku penyelenggara kegiatan ini menerangkan Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan telah menyampaikan permintaan pelaporan evaluasi kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L Tahun Anggaran 2016. “Para Penanggung Jawab Program/setiap Eselon I agar melakukan evaluasi kinerja anggaran dengan mengisi analisis dan rekomendasi sebagaimana yang tercantum di dalam aplikasi SMART,†ujar Hendry.
Hendry kembali menerangkan jika tahun anggaran 2016 kemarin, pencapaian kinerja Kementerian Sekretariat Negara berdasarkan aplikasi E-Monev adalah sebesar 87,43 (Kategori: Baik). “Untuk capaian penyerapan berada pada kategori ‘Baik’ dengan besaran 80,23%, sedangkan keberhasilan capaian target keluaran sebesar 87,58%, dengan efisiensi yang berhasil didapatkan sebesar 15,15%.†lanjut Hendry.
Konsolidasi Percepatan Kinerja atas Pelaksanaan RKA-K/L Tahun 2017
Terkait dengan pelaksanaan anggaran tahun berjalan saat ini (Tahun 2017), Hendry menerangkan capaian keseluruhan Kinerja Kemenetrian Sekretariat Negara sampai dengan Bulan Mei 2017 adalah sebesar 57,48 (kategori: Kurang). “Untuk capaian penyerapan anggaran sebesar 22,18%, sedangkan keberhasilan capaian target keluaran sebesar 21,17%, dengan capaian efisiensi sebesar 17,41%.†dijelaskan Hendry.
Hendry mengharapkan, Rakor Monev ini dapat memberikan gambaran, saran, dan masukan kepada unit/satuan kerja mengenai Capaian Kinerja RKA-K/L Tahun 2017, Kendala dan Hambatan yang Dihadapi Tahun 2017, Potensi Mendapatkan Penghargaan atau Sanksi pada Alokasi Anggaran Tahun 2018 bagi para perwakilan pejabat/pegawai dan focal point dari seluruh unit/satuan kerja di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara.†kata Hendry.
Hadir sebagai narasumber dalam acara ini Ajat Sudrajat; Kepala Seksi Evaluasi Kinerja Penganggaran II, Jati Wibowo, Analisis Kinerja Penganggaran II Senior, Fajar Apriliyana, Kepala Seksi Anggaran Bidang Kesejahteraan Sosial II, dan Thomas Pakpahan, Analis Anggaran Senior, serta sebagai peserta Rakor terdiri atas perwakilan pejabat/pegawai dan focal point dari 21 Unit Kerja dari Unit Organisasi Sekretariat Negara, dan 14 Satuan Kerja dari 8 Unit Organisasi di lingkungan Kemensetneg dan Lembaga Lain yang anggarannya secara administratif dikoordinasikan oleh Kemensetneg. (IDE,ABS-Humas Kemensetneg)