Peran Aktif Santri untuk Kemajuan Bangsa

 
bagikan berita ke :

Kamis, 22 Oktober 2020
Di baca 1329 kali

Jakarta, wapresri.go.id – Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah memberikan dampak multi sektor di Indonesia, salah satunya sektor ekonomi. Namun, hal tersebut tidak boleh menjadi halangan bagi seluruh lapisan masyarakat, salah satunya santri, untuk berkontribusi aktif dalam memulihkan dampak pandemi ini. Oleh karena itu, diperlukan semangat untuk produktif, kreatif, inovatif, dan bersinergi dalam memberikan manfaat bagi sesama, utamanya dalam memulihkan dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

 

“Saya mendorong santri dan pesantren turut berkontribusi aktif demi kemajuan bangsa, menekan angka kemiskinan di masyarakat dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada acara Peresmian Pembukaan Seminar Internasional Santri Millenial 2020 dan Peluncuran Program-Program Pesantren An Nawawi Tanara melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Kamis (22/10/2020).

 

Lebih lanjut Wapres memaparkan, Data Kementerian Agama mencatat, saat ini terdapat 18.49 juta santri dari 28.194 pondok pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan jumlah yang besar tersebut, maka santri dan pesantren memiliki potensi yang baik untuk menyejahterakan umat dan masyarakat sekelilingnya baik dalam bidang sosial maupun ekonomi.

 

“Jumlah yang sangat besar dan merupakan sebuah potensi yang perlu dikembangkan dalam mengembangkan ekonomi umat. Hal ini sejalan dengan harapan saya agar pesantren tidak hanya sebagai pusat pencetak ulama, tetapi juga harus mampu menjadi pusat pemberdayaan ekonomi,” ungkap Wapres.

 

Oleh karena itu, Wapres menyambut baik sinergi yang dilakukan oleh Pesantren An Nawawi Tanara dengan Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh An Nawawi Tanara, Santri Milenial Center (SiMaC), Aksi Santri Tanggap Bencana (ASTANA), Koperasi Santri Millenial Nusantara (KMSN), dan Kedaulatan Santri (KESAN) dalam melahirkan program dan aplikasi sebagai bentuk nyata bakti santri untuk memberdayakan ekonomi umat.

 

Adapun beberapa program hasil kolaborasi dan inovasi yang telah dilakukan antara lain (1) Warung Tanggap Bencana atau Warsina oleh ASTANA yang merupakan satu terobosan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat dan sebagai garda terdepan untuk ketahanan pangan masyarakat terlebih disaat situasi bencana. (2) Badan Usaha Milik Pesantren atau Buntren oleh KMSN yang merupakan wadah untuk memberdayakan ekonomi pesantren. (3) Sentra Inkubasi Bisnis Pesantren atau Sibistren, dan Gus Iwan (Santri Bagus, Pinter Ngaji dan Usahawan) oleh SiMac yang memberikan advokasi, pelatihan, pendampingan, dan konsultasi dalam membangun kemandirian ekonomi umat. (4) Inovasi layanan Mobile Aplikasi Islami KESAN. Aplikasi ini akan meningkatkan pengetahuan para santri dan umat secara luas melalui layanan programnya yaitu ceramah dan pembelajaran kitab. KESAN terus hadir untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat.

 

“Saya mendorong ke depan agar lebih banyak kolaborasi yang lahir antar santripreneur, maupun bekerja sama dengan pelaku industri besar sehingga membawa kesejahteraan bagi umat,” pesan Wapres.

 

Pada kesempatan yang sama, Wapres juga mengingatkan, bahwa selain pandemi Covid-19 masih terdapat tantangan lain yang harus dihadapi oleh umat Islam. Tantangan tersebut diantaranya masih besarnya Islamophobia di dunia, masih terdapat pandangan negatif tentang pendidikan Islam yang dianggap sebagai tempat pembibitan ideologi ekstrem, dan masih memprihatinkannya kondisi sosial ekonomi umat Islam. Untuk itu, Wapres mengajak seluruh umat Islam untuk bersama-sama melawan cara pandang negatif tersebut dengan introspeksi diri dan menerapkan perilaku yang santun, moderat, serta toleran.

 

“Berangkat dari tantangan yang kita hadapi bersama tadi, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita memiliki tanggung jawab untuk bersama sama menyerukan dan menjelaskan ajaran Islam yang sesungguhnya, yaitu Islam adalah rahmatan lill aalamin (rahmat bagi semesta), yaitu Islam yang wasatiyah (moderat) dan tentu Islam yang ahlussunnah wal jama’ah,” imbau Wapres.

 

“Saya [juga] berharap pesantren dapat menjadi bagian untuk menjelaskan ajaran Islam yang rahmatan lil aalamin. Pesantren menjadi tempat belajar sekaligus tempat pembinaan karakter dapat menyampaikan lebih banyak narasi tentang toleransi atau kerukunan, sikap cinta kepada sesama, termasuk nasionalisme, patriotisme dan bela negara,” tambahnya.

 

Menutup sambutannya, tak lupa Wapres berpesan agar penyelenggaraan kegiatan ini tetap mengutamakan penerapan protokol kesehatan. Ia juga berdoa untuk kesehatan dan kebangkitan Indonesia dalam melawan pandemi Covid-19.

 

“Saya mendoakan agar kita semua senantiasa dalam keadaan sehat dan dapat melewati pandemi Covid-19 ini dan dapat kembali membangun Indonesia dengan lebih baik,” pungkas Wapres.

 

Sebelumnya Pimpinan Pesantren An Nawawi Tanara, Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin, menyampaikan tujuan diadakannya acara ini merupakan wujud nyata perjuangan santri dalam melakukan pemberdayaan ekonomi umat yang sekaligus tanggap terhadap situasi dan kebutuhan dan bangsa khususnya dalam mewujudkan ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi nasional.

 

“Intinya bawa dari apa yang kami suguhkan hari ini dengan momen ini, kami para santri menunjukkan bahwa santri mampu melakukan banyak hal yang kreatif inovatif dan transformatif guna membangun kemajuan umat dan bangsa dengan kolaborasi yang terintegrasi sebagai bukti nyata bakti santri untuk negeri,” ungkapnya.

 

Pada acara ini, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan kepada para santri ini dalam rangka proses kegiatan belajar mengajar, dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis dari Telkomsel berupa paket data/kuota secara gratis, bantuan pengembangan dari BNI Syariah kepada salah satu Badan Usaha Milik Pesantren yang dikelola oleh Pesantren Annawawi Tanara, penyerahan bantuan dana pengembangan untuk Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh An Nawawi Tanara dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) serta penyerahan donasi masker.

 

Hadir secara virtual pada acara ini diantaranya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, perwakilan Direktur Utama LPDB, perwakilan Direktur Utama Telkomsel, perwakilan Direksi BNI Syariah, pengurus Rois Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Australia, dan para Pengasuh Pondok Pesantren se-Banten.

 

Hadir mendampingi Wapres, Isteri Wakil Presiden Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, dan Staf Khusus Wapres Bambang Widianto. (OYP/NN, KIP-Setwapres)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           2           0           1           1