Dalam percakapan yang
terjadi saat mereka tengah berkumpul di ruang tunggu DPRA, Presiden
Jokowi mengundang Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh ke Istana Negara.
Tidak sampai seminggu, Selasa siang, 11 Juli 2017, Presiden Jokowi menerima kunjungan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Aceh periode 2017-2022, Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah di Istana Merdeka, Jakarta.
Dilansir dalam siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, dalam kesempatan tersebut Kepala Negara memberikan pesan kepada keduanya untuk segera bekerja dan beradaptasi agar program nasional pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Pemda) Aceh dapat berjalan dengan baik.
"Presiden meminta kami menindaklanjuti program dari pusat untuk Aceh, misalnya jalan tol, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sabang, dan pembangunan irigasi," ujar Irwandi Yusuf kepada para jurnalis usai pertemuan.
Terkait masalah keamanan, Presiden juga meminta agar Pemda Aceh bersama-sama dengan pemerintah pusat aktif melakukan tindakan pencegahan. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat, baik untuk berinvestasi maupun berwisata ke Aceh.
"Ada juga pesan-pesan yang menjadi solusi bersama agar investor tidak ragu untuk masuk ke Aceh. Aceh kan wilayah konflik dulunya, tapi bagi orang luar dianggap baru. Makanya bagaimana ini investor agar tetap masuk ke Aceh," tuturnya.
Selain keduanya, Presiden juga mengundang Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar, Ketua DPRA Muharrudin, Sekretaris Daerah Aceh Dermawan dn para ulama dari bumi Serambi Mekkah.
Sejumlah hal terkait kehidupan keagamaan di Aceh turut dibahas dalam pertemuan tersebut.
"Ulama ini menyampaikan terima kasih ke Presiden atas program keagamaan yang berhasil di Aceh, salah satunya kuota haji," ucap Nova Iriansyah menambahkan.
Tak lupa, Presiden juga memberikan apresiasi kepada para ulama yang turut membantu pemerintah dalam menjaga suasana Aceh menjadi lebih kondusif. Pertemuan tersebut kemudian ditutup dengan jamuan santap siang bersama di Istana Merdeka Jakarta.
Tidak sampai seminggu, Selasa siang, 11 Juli 2017, Presiden Jokowi menerima kunjungan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Aceh periode 2017-2022, Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah di Istana Merdeka, Jakarta.
Dilansir dalam siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, dalam kesempatan tersebut Kepala Negara memberikan pesan kepada keduanya untuk segera bekerja dan beradaptasi agar program nasional pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Pemda) Aceh dapat berjalan dengan baik.
"Presiden meminta kami menindaklanjuti program dari pusat untuk Aceh, misalnya jalan tol, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sabang, dan pembangunan irigasi," ujar Irwandi Yusuf kepada para jurnalis usai pertemuan.
Terkait masalah keamanan, Presiden juga meminta agar Pemda Aceh bersama-sama dengan pemerintah pusat aktif melakukan tindakan pencegahan. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat, baik untuk berinvestasi maupun berwisata ke Aceh.
"Ada juga pesan-pesan yang menjadi solusi bersama agar investor tidak ragu untuk masuk ke Aceh. Aceh kan wilayah konflik dulunya, tapi bagi orang luar dianggap baru. Makanya bagaimana ini investor agar tetap masuk ke Aceh," tuturnya.
Selain keduanya, Presiden juga mengundang Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar, Ketua DPRA Muharrudin, Sekretaris Daerah Aceh Dermawan dn para ulama dari bumi Serambi Mekkah.
Sejumlah hal terkait kehidupan keagamaan di Aceh turut dibahas dalam pertemuan tersebut.
"Ulama ini menyampaikan terima kasih ke Presiden atas program keagamaan yang berhasil di Aceh, salah satunya kuota haji," ucap Nova Iriansyah menambahkan.
Tak lupa, Presiden juga memberikan apresiasi kepada para ulama yang turut membantu pemerintah dalam menjaga suasana Aceh menjadi lebih kondusif. Pertemuan tersebut kemudian ditutup dengan jamuan santap siang bersama di Istana Merdeka Jakarta.
Turut
mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Dalam
Negeri Tjahjo Kumolo dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?