Bagi rumah tangga prasejahtera, Presiden membagikan kartu PKH sebagai program perlindungan sosial yang menyediakan bantuan nontunai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebanyak 1.027 kartu PKH dibagikan Presiden dalam acara di Kabupaten Banyumas. Sementara di Kabupaten Banjarnegara, sebanyak 1.002 kartu PKH turut dibagikan. Demikian sebagaimana dilansir oleh Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
"Itu di dalam kartu ada dana Rp1.890.000. Hari ini sudah bisa diambil Rp500 ribu. Dipakai untuk apa? Untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah anak, pendidikan, bisa juga dipakai untuk tambahan gizi anak, atau tambahan modal kecil-kecilan," Presiden menjelaskan penggunaan kartu tersebut.
Untuk diketahui, dana total yang tersedia dalam kartu PKH itu dapat diambil sebanyak empat kali melalui bank yang telah ditunjuk pemerintah. Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla memang sejak awal menjadikan sistem perbankan sebagai media penyaluran bantuan kepada masyarakat.Â
Selain PKH, dalam pendistribusian di dua lokasi tersebut, Presiden Joko Widodo juga memberikan bantuan asupan pemenuhan dan perbaikan gizi bagi para ibu yang sedang mengandung dan anak-anak. Dalam program yang bertajuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) itu turut didistribusikan makanan tambahan berupa biskuit kaya protein dan gizi.
"Kenapa gizi itu sangat penting mulai di kandungan? Karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita. Selain diberikan biskuit, tolong diberikan juga telur, ikan, daging, dan sayur-sayuran. Karena 10 sampai 30 tahun yang akan datang persaingan itu ketat sekali. Anak-anak kita gizinya harus baik, sehat, dan pintar semuanya. Saya titip itu," ucap Presiden.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?