Oleh karenanya saat
dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menginisiasi untuk
membangun pusat budaya Betawi. “Pembangunan lima tahun yang lalu
dimulai, untuk merawat, menjaga, melestarikan budaya Betawi. Di sini
dibangun sebuah pusat budaya Betawi, yang tidak hanya fisik rumahnya,
gigi balangnya , tariannya tapi kita juga lihat di rumah-rumah ada
makanannya, bir pletok dan lainnya,†ucapnya.
Dalam rilis Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin diebutkan bahwa Presiden pun
berpesan kepada Gubernur DKI Jakarta untuk menyelesaikan pembangunan
perkampungan budaya Betawi ini. “Rencana makronya dulu, di tengah danau,
masih ada lagi. Dan juga yang tadi disampaikan Ketua Bamus, jalan
menuju ke sini dilebarkan,†kata Presiden.
Presiden bersama Ibu
Negara Iriana Joko Widodo tiba di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada pukul 09.30 WIB dan disambut
oleh Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Ketua Umum Badan
Musyawarah (Bamus) Masyarakat Betawi Zainuddin.
Saat tiba, atraksi â€Palang Pintu†oleh Sanggar Silat Bamus Betawi turut menyambut kedatangan Presiden dan Ibu Iriana.
Sementara
itu dalam sambutannya, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat
mengatakan bahwa ‎komitmen Presiden Joko Widodo saat menjadi Gubernur
DKI Jakarta telah terlawujud, yakni pembangunan Masjid Fatahillah di
komplek Balai Kota DKI Jakarta, Masjid Raya Hasyim Asyari di kawasan
Kalideres Jakarta Barat, termasuk ornamen-ornamen dan arsitektur bergaya
Betawi dan juga perkampungan budaya Betawi.
"Kita putuskan, Lebaran Betawi kita pusatkan di Setu Babakan ini. Tidak pindah-pindah lagi," kata Djarot.
Setelah
mengikuti serangkaian acara, Presiden dan Ibu Iriana didampingi Menteri
Pariwisata Arief Yahya, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berkeliling melihat rumah
Kota Jakarta Barat, rumah Kota Jakarta Selatan, rumah Kota Jakarta
Pusat, rumah Kota Jakarta Utara, rumah Kota Jakarta Timur dan rumah
Kabupaten Kepulauan Seribu.
Presiden pun sempat meninjau Pameran
Lukisan Betawi dan sempat menorehkan kuas cat di atas kanvas,
selanjutnya diteruskan melukis oleh pelukis Betawi Sarnadi Adam. Setelah
melihat pameran lukisan, Presiden menyaksikan proses penempaan besi
baja untuk pembuatan golok gobang khas Betawi yang diberi tema 'Golok
Gobang Membangun Jakarta Bersama'.
Adapun acara terakhir Presiden
di Setu Babakan adalah melepas 50 kg ikan mas di dermaga. Pukul 11.30
WIB, Presiden dan Ibu Iriana meninggalkan kawasan Setu Babakan. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?