Tiba pukul 17.20 WIB, Presiden yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno disambut oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan. Hal ini disampaikan dalam siaran per Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Jelang azan Magrib, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan tausiah tentang hikmah Ramadan.
Dalam tausiahnya, Haedar Nashir mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meneladani jiwa kenegarawanan para pendiri bangsa. Mengingat saat ini rakyat Indonesia sedang mengalami tantangan yang dapat mengancam kebinekaan Tanah Air.
"Mari kita sirami mereka dengan jiwa kenegarawanan dari para tokoh bangsa untuk melahirkan jiwa insan dan rif'ah," ujar Haedar Nashir.
Sebelumnya, Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam sambutannya juga mengajak rakyat Indonesia untuk mendukung pemerintah merawat kebinekaan dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.
"Mari kita tinggalkan ribut-ribut soal suku, agama, dan lain-lain karena sudah selesai 71 tahun yang lalu," ucap Zulkifli Hasan.
Setelah azan berkumandang yang menandakan waktu berbuka puasa, Ustad Husni Ismail mengimami salat Magrib. Kemudian dilanjutkan dengan jamuan santap malam, diantaranya empal gentong, soto Solo, nasi Bali, tantan noodle, sate Padang, sop kaki kambing, laksa Betawi, truffle beef bowl.
Tampak hadir pada buka puasa bersama tersebut, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Sekretaris Kabinet, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto, serta duta besar negara sahabat. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?